Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis otodidak, tak pernah berhenti menuntut ilmu pengetahuan

Pembelajar otodidak yang gemar membaca, suka olahraga jalan kaki, dan bekerja online dari rumah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Koruptor: Hidup dalam Bayang-Bayang Kejahatan Sendiri

2 Februari 2025   21:11 Diperbarui: 2 Februari 2025   21:11 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koruptor terjebak kejahatannya sendiri (sumber: ilustrasi dari Pinterest) 

Korupsi telah lama menjadi momok bagi bangsa Indonesia. Meski berbagai upaya pemberantasan terus dilakukan, praktik ini seakan mengakar kuat dalam berbagai lapisan masyarakat. Para koruptor, yang mungkin pada awalnya menikmati hasil kejahatan mereka, pada akhirnya tidak bisa benar-benar hidup dengan tenang. Mereka selalu dihantui oleh bayangan dosa yang mereka perbuat, ketakutan akan tertangkap, dan kecaman publik yang tak kunjung reda.

Namun, jika kita melihat lebih dalam, maraknya korupsi di negeri ini sebenarnya adalah cerminan dari karakter bangsa itu sendiri. Kita sering berteriak lantang mengecam para koruptor, tetapi apakah benar kebanyakan dari kita menentang korupsi karena alasan moral? Ataukah karena kita kesal tidak ikut menikmati hasil korupsi tersebut? Pernyataan ini mungkin terdengar menyakitkan, tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak individu yang mengkritik korupsi, namun di saat yang sama juga tidak segan melakukan tindakan curang dalam skala kecil, seperti menyuap petugas untuk mempermudah urusan atau mencari celah untuk menghindari aturan.

Fakta lain yang menggambarkan mentalitas ini dapat kita lihat dalam kejadian-kejadian sehari-hari. Sebagai contoh, ketika sebuah truk yang memuat buah-buahan terbalik di jalan, alih-alih memberikan pertolongan kepada sopir atau membantu mengamankan barang yang berserakan, masyarakat justru berbondong-bondong menjarah muatan truk tersebut. Sikap seperti ini menunjukkan bahwa masih banyak orang yang lebih mementingkan keuntungan pribadi daripada nilai-nilai kemanusiaan dan kejujuran.

Menjadi Pribadi yang Jujur dan Membenci Korupsi

Menghilangkan korupsi dari negeri ini bukan hanya tugas pemerintah dan penegak hukum, tetapi juga tanggung jawab setiap individu. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membangun pribadi yang jujur dan menolak segala bentuk korupsi:

Memegang Teguh Prinsip Kejujuran

Jujur bukan hanya sekadar tidak mencuri, tetapi juga berani berkata benar, tidak memanipulasi fakta, dan tidak mengambil sesuatu yang bukan hak kita. Jika setiap individu berkomitmen untuk berlaku jujur dalam kehidupan sehari-hari, maka budaya korupsi dapat dikikis sedikit demi sedikit.

Berani Menolak Suap dan Nepotisme

Banyak orang yang terjebak dalam lingkaran korupsi karena menganggap suap sebagai jalan pintas untuk mendapatkan kemudahan. Sikap tegas dalam menolak segala bentuk suap dan nepotisme akan membantu membangun sistem yang lebih bersih dan adil.

Menghindari Gaya Hidup Konsumtif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun