Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis otodidak, tak pernah berhenti belajar

Pembelajar otodidak yang gemar membaca, suka olahraga jalan kaki, dan bekerja online dari rumah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Neo Jahiliyyah: Maraknya fenomena taklid buta & kultus individu sebagai cermin kebodohan ummat

2 Februari 2025   09:37 Diperbarui: 2 Februari 2025   09:37 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taklid buta cermin kebodohan ummat (sumber : Pinterest, illustrasi AI) 

Mengapa masyarakat mudah tertipu Pemuka Agama Palsu yang Menjual Agama Demi Keuntungan Dunia? 

Dalam sejarah Islam, Rasulullah telah memperingatkan umatnya akan datangnya masa di mana kebenaran dan kebatilan bercampur sehingga sulit dibedakan. Salah satu fenomena yang sangat memprihatinkan di era modern ini adalah munculnya pemuka agama palsu yang menggunakan agama sebagai alat untuk meraih keuntungan duniawi. Mereka memanfaatkan kepercayaan masyarakat dengan menjual ajaran agama demi kepentingan pribadi, baik dalam bentuk harta, popularitas, maupun kekuasaan.

Fenomena ini tidak jauh berbeda dengan praktik jahiliyyah, yaitu kondisi masyarakat sebelum datangnya Islam, di mana agama sering diselewengkan untuk kepentingan elite tertentu. Jika dahulu berhala-berhala dijadikan alat untuk menguasai rakyat, kini sebagian orang menggunakan kedok kesalehan untuk memanipulasi umat.

Apakah ini sekadar kesalahan individu atau cerminan dari lemahnya kesadaran masyarakat? Artikel ini akan membahas fenomena ini secara lebih mendalam, dengan merujuk pada Al-Qur'an dan hadis, serta menganalisis bagaimana cara mengatasinya.

Pemuka Agama Palsu: Pendusta Agama yang Menyesatkan

Pemuka agama palsu yang menjual agama faktanya adalah pendusta agama. Mereka menyesatkan umat dengan dalih ajaran Islam, padahal niatnya adalah mencari keuntungan duniawi. Rasulullah telah memperingatkan umatnya mengenai bahaya berdusta atas nama agama:

"Sesungguhnya berdusta atasku tidak seperti berdusta atas orang yang lain. Barangsiapa berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaklah dia mengambil tempat tinggalnya di neraka." (HR. Al-Bukhri, no. 1229).

Selain itu, Al-Qur'an juga mengutuk orang-orang yang berpura-pura taat kepada agama tetapi sebenarnya mendustakannya:

"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin." (QS. Al-Ma'un: 1-3).

Ayat ini menunjukkan bahwa seseorang yang berpura-pura beriman tetapi tidak berperilaku sesuai dengan ajaran Islam sejatinya adalah pendusta agama. Pemuka agama palsu sering kali menampilkan citra religius, tetapi di baliknya, mereka hanya mengejar keuntungan materi dengan memanfaatkan umat yang kurang memahami agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun