Mengapa masyarakat mudah tertipu Pemuka Agama Palsu yang Menjual Agama Demi Keuntungan Dunia?Â
Dalam sejarah Islam, Rasulullah telah memperingatkan umatnya akan datangnya masa di mana kebenaran dan kebatilan bercampur sehingga sulit dibedakan. Salah satu fenomena yang sangat memprihatinkan di era modern ini adalah munculnya pemuka agama palsu yang menggunakan agama sebagai alat untuk meraih keuntungan duniawi. Mereka memanfaatkan kepercayaan masyarakat dengan menjual ajaran agama demi kepentingan pribadi, baik dalam bentuk harta, popularitas, maupun kekuasaan.
Fenomena ini tidak jauh berbeda dengan praktik jahiliyyah, yaitu kondisi masyarakat sebelum datangnya Islam, di mana agama sering diselewengkan untuk kepentingan elite tertentu. Jika dahulu berhala-berhala dijadikan alat untuk menguasai rakyat, kini sebagian orang menggunakan kedok kesalehan untuk memanipulasi umat.
Apakah ini sekadar kesalahan individu atau cerminan dari lemahnya kesadaran masyarakat? Artikel ini akan membahas fenomena ini secara lebih mendalam, dengan merujuk pada Al-Qur'an dan hadis, serta menganalisis bagaimana cara mengatasinya.
Pemuka Agama Palsu: Pendusta Agama yang Menyesatkan
Pemuka agama palsu yang menjual agama faktanya adalah pendusta agama. Mereka menyesatkan umat dengan dalih ajaran Islam, padahal niatnya adalah mencari keuntungan duniawi. Rasulullah telah memperingatkan umatnya mengenai bahaya berdusta atas nama agama:
"Sesungguhnya berdusta atasku tidak seperti berdusta atas orang yang lain. Barangsiapa berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaklah dia mengambil tempat tinggalnya di neraka." (HR. Al-Bukhri, no. 1229).
Selain itu, Al-Qur'an juga mengutuk orang-orang yang berpura-pura taat kepada agama tetapi sebenarnya mendustakannya:
"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin." (QS. Al-Ma'un: 1-3).
Ayat ini menunjukkan bahwa seseorang yang berpura-pura beriman tetapi tidak berperilaku sesuai dengan ajaran Islam sejatinya adalah pendusta agama. Pemuka agama palsu sering kali menampilkan citra religius, tetapi di baliknya, mereka hanya mengejar keuntungan materi dengan memanfaatkan umat yang kurang memahami agama.