Pernahkah Anda mendengar kisah seseorang yang menderita penyakit parah selama bertahun-tahun, tetapi tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda kesembuhan atau kejernihan pikiran sebelum akhirnya meninggal? Fenomena ini dikenal sebagai terminal lucidity, sebuah kondisi misterius yang masih menjadi teka-teki bagi dunia medis dan ilmiah.
Apa Itu Terminal Lucidity?
Istilah terminal lucidity pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan biologi Jerman, Michael Nahm, pada tahun 2009. Fenomena ini mengacu pada kondisi di mana seseorang yang mengalami penyakit neurodegeneratif berat, seperti Alzheimer, demensia, atau bahkan koma berkepanjangan, tiba-tiba mendapatkan kembali kesadaran, kejernihan berpikir, atau kemampuan berbicara secara normal---hanya untuk kemudian meninggal dunia dalam waktu singkat.
Dalam beberapa kasus, bukan hanya pasien dengan gangguan otak yang mengalami ini. Orang yang menderita penyakit kronis atau terminal, seperti kanker stadium akhir, juga dapat mengalami pemulihan fisik yang mengejutkan sebelum akhirnya berpulang.
Kisah Nyata Terminal Lucidity
Banyak laporan mengenai fenomena ini berasal dari kesaksian dokter, perawat, dan keluarga pasien. Salah satu kisah yang terkenal adalah seorang wanita tua yang menderita Alzheimer selama lebih dari satu dekade. Selama bertahun-tahun, ia hampir tidak bisa berbicara atau mengenali keluarganya. Namun, pada suatu malam, ia tiba-tiba mulai berbincang dengan lancar, menyebut nama anak-anaknya, dan bahkan mengingat kenangan lama. Keluarganya terkejut sekaligus bahagia, mengira ini adalah tanda kesembuhan. Sayangnya, keesokan harinya, ia meninggal dunia.
Kisah serupa juga terjadi pada seorang pria yang sudah tidak sadarkan diri selama berminggu-minggu akibat kanker stadium akhir. Tiba-tiba, ia bangun dengan penuh energi, meminta makanan favoritnya, dan bercanda dengan keluarganya. Hanya dalam hitungan jam setelah itu, ia menghembuskan napas terakhir.
Apa yang Menyebabkan Terminal Lucidity?
Hingga kini, dunia medis belum memiliki jawaban pasti tentang penyebab fenomena ini. Namun, ada beberapa teori yang mencoba menjelaskannya:
Aktivitas Otak di Penghujung Hidup
Beberapa ilmuwan menduga bahwa terminal lucidity terjadi akibat perubahan drastis dalam aktivitas otak saat tubuh bersiap menghadapi kematian. Dalam kondisi kritis, otak mungkin mengalami lonjakan neurotransmiter yang memberikan efek sementara berupa kejernihan mental.