BEKASI -- Sebanyak 72 (Tujuh Puluh Dua) Pimpinan Organ relawan yang mengatasnamakan sebagai Ikatan Relawan Se-Indonesia (IRSI) mengadakan pertemuan silaturahmi sekaligus berkumpul bersama mengungkapkan kegelisahan nya yang tidak diikutsertakan dalam Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), pada Kamis (7/11/2024) di Jalan Pondok Timur Indah, Kp. Rawasapi, Kel. Jatimulya, Kec. Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Sebagaimana diketahui, Ikatan Relawan Se-Indonesia (IRSI), merupakan organ yang terdiri dari berbagai relawan yang aktif berjuang untuk meraih kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden Republik Indonesia, untuk Periode 2024-2029.
"Kami merasa gelisah, karena kami para pimpinan relawan yang hadir disini, merasa tidak diikutsertakan dalam Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) yang telah dideklarasikan pada 2 November 2024, atas dasar inilah kami berkumpul karena kecintaan kami kepada bangsa dan negara," Ujar Cahaya Rajak, Ketua Relawan Cahaya Kemenangan Prabowo (Cakep), Kamis (7/11/2024).
"Kami berkomitmen untuk berperan serta dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 sebagai bentuk janji kami, kesetiaan kami pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," Tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Koordinator Ikatan Relawan Se-Indonesia (IRSI) yang juga Ketua Umum Gemoy, H. Najamudin, SE. MM. Ia mengungkapkan perasaannya, bagaimana persatuan terwujud jika para relawan yang telah berjuang tidak diakomodir dengan baik, bagaimana kesejahteraan dapat terwujud jika pasukan setia berjuang tidak diberikan peran aktif untuk mengabdi.
"Ditengah geopolitik dunia yang memanas, yang akan mempengaruhi stabilitas politik dan ekonomi Indonesia, negara kita sangat membutuhkan persatuan yang solid dan konkret dari seluruh anak bangsa, khususnya dari para relawan yang telah terbukti setia dalam medan perjuangan," Jelas H. Najamudin.
Ditempat sama, Eta Wiwid menambahkan, pertemuan ini atas dasar inisiatif masing-masing Ketua Umum Relawan terkait peleburan Tim Kampanye Nasional (TKN) menjadi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) yang belum lama di deklarasikan.
"Pembentukan GSN tidak profesional secara selektif dan inspiratif, seharusnya kepengurusan GSN dijabat oleh para ketum organ sebagai penghargaan," ungkapnya, yang juga Ketua Umum Benteng#212Jokowi, Jembatan Kemajuan Bangsa (JKB), dan PRAKA 08.
Zainuddin Aszyad Ketum PMP dan Ketua Umum KSTI 01 Indra, juga menjabarkan, IRSI akan menjadi penyeimbang GSN sebagai kontrol pemerintahan Prabowo-Gibran. Sebab, kata mereka, GSN bisa saja berwujud Kabinet Bayangan didalam pelaksana kegiatan program-program Asta Cita pada kabinet Prabowo-Gibran.
"Bila ini terjadi sangat berbahaya, sama saja program dia, oleh dia dan pelaksanaan dia juga," ujar mereka.
Dari hasil pertemuan silaturahmi antar para Pimpinan Relawan Se-Indonesia, menghasilkan beberapa sikap, diantaranya adalah :
1. Kami berjanji untuk mendukung sepenuhnya Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sampai masa kepemimpinan lima tahun.
2. Kami mendukung terciptanya pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme dan tata kelolah pemerintahan yang transparan.
3. Kami merasa bahwa Gerakan Solidaritas Nasional kurang mengakomodir relawan yang berjuang keras untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran pada pemilu lalu.
4. Kami berharap dapat diadakan pertemuan antara relawan dengan Presiden dan Wakil Presiden, karena pertemuan ini kami anggap penting untuk menjembatani peran relawan dalam pemerintah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H