Adalah Dr. Rosye Rosaria Zaena, SE., M.Si., Ak., CA., CPRM., CAVP, caleg DPR-RI daerah pemilihan Jawa Barat 1 kota Bandung dan kota Cimahi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memiliki komitmen mendonasikan gajinya untuk kepentingan masyarakat melalui berbagai program sosial yang telah dicanangkan.
Wanita yang sehari-hari berprofesi sebagai dosen pada salahsatu perguruan tinggi swasta di kota Bandung ini memaparkan, sebagai bentuk ungkapan terima kasihnya kepada pemilih pada pemilu 2024 mendatang dirinya akan mengalokasikan gajinya untuk membantu pertumbuhan UMKM, membantu kesejahteraan majelis taklim, dzikir dan sholawat melalui program kemandirian ekonomi, menjadi fasilitator dan menyiapkan tenaga pendamping untuk akses kesehatan maupun pendidikan bagi masyarakat, mendorong penggunaan teknologi secara tepat guna dan profesional serta program-program sosial lainnya.
"Jauh sebelum saya mencalonkan diri menjadi anggota DPR-RI, saya bersama tim telah banyak merumuskan berbagai program sosial dan ini sebagai pengembangan dari yang kami lakukan selama ini. Sebagai pimpinan koperasi ANUWAS, tentu program pertumbuhan UMKM sebagai program kemandirian ekonomi bagi masyarakat bukanlah hal baru," papar wanita yang akrab di sapa Dr. Rosye.
"Kami hanya perlu meng-create serta  menambahkan program-program sosial lainnya dan sebagian program selama ini telah berjalan. Pelatihan digital untuk pelaku UMKM, pengadaan program Sekolah Paket, menjadi fasilitator pembentukan UMKM baru di berbagai daerah telah kami laksanakan dan semua itu berjalan secara mandiri," terangnya menjelaskan.
Dr. Rosye merupakan satu dari sekian banyak wanita Indonesia yang memiliki wawasan dan pengalaman luas dalam bidang UMKM. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki membuat wanita satu ini kerap di undang di berbagai acara untuk memaparkan pandangannya mengenai UMKM. Aktif di Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) tentu membuat dirinya sangat akrab dengan ulama-ulama NU dan ini menjadikannya dapat dengan mudah membantu pertumbuhan UMKM yang ada di pesantren-pesantren serta berbagai majelis taklim, dzikir dan sholawat yang banyak di kelola oleh ulama-ulama NU.
(red/Hans/Her)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H