Go Dok -Penyakit rubella mungkin masih terdengar asing di telinga Anda. Padahal, penyakit yang dikenal juga dengan nama 'campak Jerman' ini dapat menyebabkan komplikasi serius, apalagi jika terbukti menginfeksi ibu hamil. Mengapa? Sebab, infeksi rubella dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan sindrom rubella kongenital. Tidak ingin hal tersebut terjadi, bukan? Karenanya, simak penjabaran lengkap mengenai 6 gejala rubella berikut ini!
1. Iritasi mata
Meskipun iritasi yang muncul tergolong ringan -umumnya ditandai dengan mata yang terasa gatal, perih, dan sedikit berbayang-, tapi bukan berarti Anda bisa menyepelekannya! Karena iritasi mata yang terjadi selama lebih dari 3 hari dipercaya banyak ahli merupakan salah satu gejala rubella yang patut diwaspadai.
2. Mual berlebih
Mual berlebih umumnya merupakan gejala rubella yang tampak pada ibu hamil. Memang, mual dan muntah sangatlah umum dialami oleh wanita yang sedang menjalani masa kandungan -terutama di trimester awal. Tapi, jika mual dan muntah muncul secara berlebihan, maka Anda harus mewaspadainya dengan segera mengonsultasikan kesehatan ke dokter.
Ingat! Semakin lama Anda menunda langkah untuk berkonsultasi, maka semakin berisiko pula janin lahir dengan kondisi yang tidak sempurna? Tentunya Anda tidak ingin hal tersebut terjadi, bukan?
3. Ruam kemerahan
Sealnjutnya, rubella juga umum dicirikan oleh timbulnya bercak mirip ruam yang berwarna kemerahan. Ingat, jangan tunda lagi keputusan Anda untuk berkonsultasi ke dokter jika ruam terlihat bertambah banyak dalam kurun waktu kurang dari 4 hari! Mengapa? Sebab, semakin lama rubella dibiarkan, semakin kompleks pula pengobatan yang harus Anda jalani selanjutnya.
4. Demam & sakit kepala
Gejala rubella  yang harus Anda kenali dan waspadai adalah demam dan sakit kepala. Karena dua gejala ini saru dengan ciri penyakit lain, banyak orang yang kemudian menganggapnya sepele. Padahal, demam dan sakit kepala yang bertahan selama 14-21 hari dipercaya banyak ahli sebagai gejala rubella; dan mengharuskan penderitanya untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat dan cepat.
5. Pembengkakan kelenjar limfa