Mohon tunggu...
GoDok Indonesia
GoDok Indonesia Mohon Tunggu... Editor -

Aplikasi kesehatan yang menyajikan layanan Tanya Dokter Gratis dan Ragam Artikel seputar kesehatan, gaya hidup, keluarga hingga ragam penyakit

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Amankah Menggunakan Obat Nyamuk Elektrik?

31 Agustus 2017   14:56 Diperbarui: 31 Agustus 2017   15:31 11677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GoDok -- Rasanya, pendapat yang menyatakan bahwa nyamuk merupakan serangga yang paling menyebalkan memang sudah tidak bisa disangkal lagi. Bagaimana tidak, selain karena suaranya yang menganggu,gigitan nyamuk juga bisa memicu timbulnya rasa gatal serta penyakit mematikan, seperti DBD dan malaria.

Agar terhindar dari gigitan serta akibat buruk yang diakibatkan oleh nyamuk, banyak yang kemudian memilih untuk menggunakan obat nyamuk. Banyak sekali pilihan obat nyamuk yang dapat dipilih, mulai dari yang berbentuk lotion, semprot, bakar, hingga eletrik. Namun, dari sekian banyak opsi yang ada, obat nyamuk elektrik cenderung lebih banyak dipilih. Alasannya, selain karena dipandang lebih efisien, obat nyamuk jenis ini juga diklaim sebagai solusi yang paling aman sebab tidak mengeluarkan asap. Benarkah demikian?

Faktanya...

Tahukah Anda, bahwa meskipun obat nyamuk elektrik tidak menghasilkan asap, namun bukan berarti jenis ini tidak berbahaya bagi kesehatan? Berikut beberapa jenis gangguan kesehatan yang disebabkan oleh penggunaan obat nyamuk elektrik:

-- Gangguan pernapasan

Banyak orang terkecoh dengan wangi yang dikeluarkan obat nyamuk elektrik sehingga mengira opsi ini sebagai pilihan yang paling aman. Padahal, wangi yang dihasilkan obat nyamuk elektrik terbukti mengandung bahan aktif d-allethrin.Nah, senyawa inilah yang dicurigai sebagai pemicu beberapa macam gangguan pernapasan, seperti batuk-batuk dan asma.

-- Iritasi kulit

Selain menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, senyawa d-allethrin pada obat nyamuk elektrik juga dapat memicu timbulnya iritasi pada kulit. Lho, kok bisa? Pada dasarnya, d-allethrin merupakan bahan organik yang digunakan sebagai katalisator proses pembakaran bahan insektisida lainnya, seperti dichlorovynil dimethyl phosfat(DDVP), propoxur (karbamat),dan diethyltoluamide. Nah, tidak jarang, residu dari pembakaran zat-zat ini akan menempel di kulit. Hati-hati! Jika dibiarkan berlarut-larut, maka hal ini dapat memicu timbulnya iritasi dan ruam kemerahan pada kulit.

Solusinya?

Meskipun terbukti tidak baik bagi kesehatan tubuh, tapi bagi beberapa orang, penggunaan obat nyamuk elektrik bukanlah sebuah pilihan; namun merupakan keharusan. Jika sudah begitu, maka terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan demi meminimalisir efek buruk penggunaan obat nyamuk elektrik. Penasaran? Yuk, simak poin lengkapnya berikut ini:

-- Hindari menggunakan obat nyamuk semalaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun