Mohon tunggu...
GoDok Indonesia
GoDok Indonesia Mohon Tunggu... Editor -

Aplikasi kesehatan yang menyajikan layanan Tanya Dokter Gratis dan Ragam Artikel seputar kesehatan, gaya hidup, keluarga hingga ragam penyakit

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sehatkah Hanya dengan Mengonsumsi Sayur dan Buah?

15 Maret 2017   12:03 Diperbarui: 17 Maret 2017   22:00 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

GoDok- Konsumsi sayuran dan buah-buahan sebagai pengganti sumber kalori di setiap jam makan sering dijadikan cara utama agar berat badan dapat turun dengan cepat. Dalih yang sering digunakan pun beragam, mulai dari fakta bahwa sayur dan buah merupakan bahan pangan yang rendah lemak namun tinggi serat, hingga kepercayaan bahwa dua jenis bahan pangan ini dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama dibandingkan dengan makanan jenis lainnya.

Memang, kebiasaan mengonsumsi sayur dan buah-buahan sangatlah bermanfaat bagi kesehatan tubuh karena dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung, menurunkan tekanan darah, mengatasi masalah pencernaan, hingga mencegah terkena kanker. Selain itu, beberapa pihak juga mengklaim bahwa diet sayur dan buah dapat membuat Anda terlihat awet muda. Namun, sehatkah jika diet hanya diisi dengan konsumsi sayur dan buah-buahan saja? Lalu, bagaimanakah pandangan para ahli?

Dikutip dari The Guardian, konsumsi sayur dan buah-buahan ternyata  tidak selalu efektif untuk menurunkan berat badan. Lho, kok bisa? Hal ini dikarenakan beberapa jenis sayur dan buah -seperti jagung, kentang, dan mangga- mengandung karbohidrat yang lumayan tinggi. Konsumsi berlebih buah dan sayur tadi dinilai banyak pihak akan membuat program diet berjalan tidak optimal.

Selain itu, kebiasaan hanya mengonsumsi sayur dan buah juga akan membuat metabolisme tubuh melambat sekaligus meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan osteoporosis. Kenapa? Hal ini dikarenakan asupan kalori harian yang terlalu rendah (kurang dari 1.200 kkal/hari untuk wanita dan kurang dari 1.800 kkal/hari untuk pria) justru dapat menurunkan performa dan fungsi organ tubuh.

Anna Daniels, seorang ahli gizi dari British Dietetics Association, tidak merekomendasikan diet sayur dan buah-buahan saja. Menurutnya, pola makan ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan asupan gizi penting, seperti protein, kalsium, dan asam lemak.  Ia juga menambahkan bahwa asupan serat yang terlalu banyak justru buruk bagi pencernaan karena dapat menyebabkan sakit perut.

Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan keinginan untuk memulai hidup sehat dengan mengubah pola makan menjadi berbahan dasar sayur dan buah. Namun, ingat! Segala sesuatu yang berlebihan akan selalu memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Jadi, daripada mempertaruhkan kesehatan demi turunnya berat badan, ada baiknya Anda mulai menyeimbangkan asupan makanan agar setiap kebutuhan tubuh terpenuhi. Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun