Didiagnosis Kanker Leukimia, Octavia Dingss Mengalami Keajaiban Penyembuhan yang Mengejutkan
Hari ini, saya kembali menggali lebih dalam mengenai perjalanan hidup Octavia Dingss dan menemukan banyak hal menarik yang membuat kisahnya semakin menyentuh dan unik. Melalui penelitian, research yang saya lakukan tadi malam dan pagi ini, saya mengetahui bahwa Octavia didiagnosis menderita leukemia pada tahun 2022. Kabar ini tentu saja mengejutkan banyak orang.
Namun, kisah hidupnya jauh lebih mendalam, terutama setelah ia berbagi pengalaman tentang beberapa kali menghadapi Near Death Experience (NDE). Pengalaman-pengalaman tersebut tidak hanya mengubah pandangannya terhadap kehidupan, tetapi juga mengajarkannya tentang arti takdir dan keberanian untuk terus melangkah maju.
Octavia Dingss, seorang Clairvoyant, anak indigo, self-portrait artist, photographer, dan visioner, telah melalui banyak pengalaman luar biasa yang membentuk siapa dirinya sekarang.
"Edgar Cayce"
Kisah Octavia ini mengingatkan saya pada seorang tokoh terkenal dari Amerika Serikat, Edgar Cayce. Cayce, seorang peramal spiritual yang dijuluki "The Sleeping Prophet," dikenal karena kemampuannya mendiagnosis penyakit melalui kemampuan spiritualnya. Ia juga banyak membahas topik seperti reinkarnasi, penyembuhan(healing), mimpi, kehidupan setelah kematian(life after death), Atlantis, dan bahkan peristiwa-peristiwa masa depan. Saya merasa ada kesamaan menarik antara pandangan spiritual Octavia dan cara Edgar Cayce memahami kehidupan dari sudut pandang yang lebih dalam dan multidimensi. Mungkin di artikel mendatang, saya akan membahas lebih jauh tentang Edgar Cayce dan pandangan spiritualnya yang menginspirasi banyak orang.
"Didiagnosis Kanker Leukimia"
Namun, kejutan terbesar datang ketika ia didiagnosis dengan leukemia. Meski menghadapi kenyataan yang menakutkan, Octavia menunjukkan keberanian luar biasa. Alih-alih mengikuti pengobatan medis konvensional, ia memilih untuk mengandalkan bimbingan spiritual dan pendekatan penyembuhan alami yang lebih dekat dengan alam dan frekuensi healing (Frequency). Keputusan ini tentu sangat mengejutkan banyak orang, namun Octavia tetap teguh pada keyakinannya bahwa penyembuhan bukan hanya datang dari obat-obatan, tetapi juga dari kekuatan 'doa' , keyakinan 'faith' dan spiritual maupun religious, sesuai keyakinan tiap individu..
"Miracles do exist"
Yang membuat kisahnya semakin menginspirasi adalah bagaimana ia berhasil sembuh. Octavia berbagi bahwa setelah pemeriksaan ulang kedua, ia dinyatakan bebas dari kanker. "Miracles do exist," tulisnya dalam salah satu postingannya. Menurutnya, keajaiban itu hadir ketika seseorang membuka diri terhadap kemungkinan luar biasa dan mempercayai kekuatan batin serta energi penyembuhan dari alam semesta. Pengalaman ini membuktikan bahwa tubuh kita memiliki potensi untuk sembuh, asalkan kita memberi ruang untuk proses tersebut.
Mendengar kutipan dari Octavia---"Miracles do exist" (Keajaiban itu ada)---membuat saya merenung.. Â Apa yang dimaksud dengan keajaiban dalam konteks ini? Apakah itu hanya tentang sembuh dari penyakit fisik, atau ada makna lebih dalam yang ingin ia sampaikan? Bagi Octavia, keajaiban bukan hanya tentang hal-hal yang tampaknya mustahil. Keajaiban ada dalam proses penyembuhan diri, dalam menghadapi tantangan hidup dengan keteguhan hati, dan dalam merasakan kehadiran energi positif yang mengalir melalui tubuh dan jiwa. Ia mengajarkan kita untuk tidak hanya melihat penyembuhan sebagai sebuah tindakan medis, tetapi sebagai perjalanan holistik yang melibatkan tubuh, pikiran, dan jiwa.
Kisah Octavia mengingatkan kita bahwa hidup ini penuh dengan kemungkinan yang tak terduga. Mungkin kita sering kali menganggap keajaiban sebagai sesuatu yang jauh di luar jangkauan, namun Octavia membuktikan bahwa keajaiban itu bisa terjadi ketika kita bersedia menerima kenyataan, mempercayai proses, dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran.
Bagi saya, kutipan Octavia tentang keajaiban adalah pengingat bahwa hidup adalah misteri yang terus berkembang. Keajaiban itu ada, bukan hanya dalam hal yang tampaknya luar biasa, tetapi dalam setiap momen kesadaran dan transformasi yang kita alami. Semuanya tergantung pada bagaimana kita memilih untuk melihat dunia dan diri kita sendiri... ( what do you think?...)
Terima kasih sudah membaca dan memberikan apresiasi terhadap kisah yang saya bagikan ini. Semoga cerita tentang Octavia Dingss ini bisa menginspirasi kita semua untuk lebih terbuka terhadap keajaiban-keajaiban dalam hidup kita masing-masing...