Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dialah "Freelance" Abadi Kompas, Jawa Pos, Suara Merdeka

4 Mei 2018   04:28 Diperbarui: 5 Mei 2018   13:52 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual koran | dok pribad


'Outside Division' 
Penjual Koran. 
Penjual koran, bukan loper koran. 

Kemarin siang di terik matahari waktu tengah hari. Di traffic light pertigaan Pedurungan arah 'Banget Ayu', kota Semarang Barat, sementara saya penulis berhenti karena lampu menyala merah, dengan posisi mepet as tengah jalan.

Dis ana terlihat jelas ada seorang 'penjual koran' ditengah hiruk pikuknya jalan raya kota besar, panas terik tengah hari yang begitu menyengat, tetap mampu membuat seorang penjual koran terlelap tidur pulas.

Yang membuat saya tergelitik siapkan pocket camera, disana juga terlihat jelas ada 3 nama besar didunia 'media massa' cetak / koran.

'Freelance' Kompas, Jawa Pos, Suara Merdeka dll (maaf, ini bukan promo) ini yang nampak di gambar.

'Penjual koran'. Identik dengan 'ujung tombak' media massa yang ada di garda paling depan. Peran dia / mereka tidak kelihatan.

"Koran-koran, Kompas pak, Jawa Pos, Suara Merdeka ... atau mau yang lain, berita heboh bagi-bagi sembako di Monas makan korban." teriak penjual koran yang suaranya sudah sedikit serak, karena sudah waktu tengah hari.

Mereka ada dijalan, di bis, di rumah sakit, di pasar, di kantor, di tempat-tempat umum dan dimana saja.
Mereka ada di ujung informasi dan bisnis, bukan dibalik layar, justru mereka yang ada di depan layar, langsung berhadapan dengan penerima informasi serta pembeli produk informasi suatu media.
~~~
 Selamat bekerja 'Para Penjual Koran' salam dari saya (para penulis), terima kasih untuk kerja kerasnya.

Jaga kesehatan, istirahatlah kalau lelah, sempatkan mikirkan diri sendiri. semoga Tuhan Allah limpahkan berkah. Amin.

Sekian. terima kasih. salam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun