Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gotong Royong di Desa Tetep Randuacir

30 April 2018   10:33 Diperbarui: 30 April 2018   10:43 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gotong Royong Tetangga 1 RT

Kerja bakti bersih lingkungan desa di desa Tetep Randuacir, lereng kaki gunung Merbabu, Jawa Tengah.

Sesuai dengan pengumuman kepada warga, waktu pertemuan bapak-bapak (KK) seminggu yang lalu, diadakan kerja bakti bersih lingkungan.

Jadwal hari Minggu kemarin tanggal 29 April bersih jalan menjuju makam. Supaya bersih dari rumput liar yang menghalangi jalan dan jalan kelihatan padang.

Jam 07:30 warga sudah mulai datang di lokasi kerja bakti, lengkap dengan membawa 'gaman' / alat masing-masing, cangkul, sabit, sapu dan lain-lain.
Selang sebentar, Kerja bakti mulai, setelah diantara warga saling sapa dan saling ucapkan salam.

Kerja bakti, gotong royong mulai. Sasaran utama, bersihkan rumput liar di sepanjang pinggir jalan menuju makam. Kerja sama, sambil sesekali terdengar canda tawa riang ria diantara warga. Tua muda, membaur jadi satu. 

Ada petani, buruh, pekerja, pegawai negri, pekerja sosial dan lain sebagainya. Semua guyub rukun, tidak ada tingkatan yang tersusun.

Belum lama kami kerja, datang 'BBM' kiriman dari pusat (RT) datang. Jadikan yang namanya 'kampoog tengah' bakalan tenang, nggak bakalan komplain, lanntaran, Bahan Bungkam Mulut sudah siap diserang, jadikan perut kenyang.

Dari kejauhan datang seorang warga kelihatan membawa alat mesin pemotong rumput. In action, dari ujung jalan mulai dikerjakan. 

Kerja bakti pakai mesin rumput.
Kerja bakti pakai mesin rumput.
Tidak sampai 1 jam, semua sudah terbabat bersih tak ada sisa.

Lanjut kumpulkan rumput dan langsung ada yang membawa pulang untuk makan ternak, sisanya dibakar. Warga berkumpul di bidang tanah yang agak luas, lanjut bincang-bincang dan makan makanan serta minum wedangan.

WauooOW ... semua guyub  rukun damai suka hati dalam kebersamaan. Sederhana, murah meriah, cuma dengan bakpao, bolang-baling, bakwan dan minunya teh panas manis.

~~~

Jadi ceritanya,Dengan atau tanpa mesin pemotong rumput'pun tetap bisa menikmati arti kumpul-kumpul warga, saling silaturahmi, kabar kinabaran, saling sapa salam canda ria bersama.

Sebentar kemudian, selesai sudah, jalan desa menuju makam, bersih rapi indah, warga pulang bawa berkah. Amin.

Sekian, terima kasih. salam.

~~~~~ )o( ~~~~~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun