Sudah menjadi keharusan bagi Media manapun untuk mempertahankan sikap Netralisme dalam menulis berita, Sebuah Pemberitaan yang berimbang selalu menjadi patokan bagi Media manapun agar berita yang disampaikan menjadi berbobot dan benar-benar fakta (maaf, saya bukan jurnalis, koreksi bila ada kesalahan pemahaman saya mengenai netralitas Media). Dari ujung pena para jurnalis, Dunia bisa berubah.
Dahulu, dizaman Orde Baru, PERS dibungkam untuk menyuarakan Kebenaran. tapi tidak hari ini, Kebebasan Pers dijunjung tinggi oleh Negara, bahkan Negara memfasilitasi para pekerja Media dengan dibentuknya Dewan Pers. Pers seakan menjadi senjata baru untuk mengungkap kebenaran, untuk mengabarkan Kabar gembira bagi seluruh Masyarakat. dan Dengan Pers, Nama-nama yang dulunya tidak dikenal, kini melejit bagai seorang superstar (Bona Paputungan dan Norman Kamaru adalah buktinya).
Begitu dahsyatnya kekuatan pers, hingga tak sedikit yang menggunakannya untuk merubah sesuatu, Para pengusaha Kaya maupun Politisi yang dulunya tidak begitu tertarik dengan kehadiran PERS, kini ramai-ramai membentuk sebuah Media Nasional, jika tujuannya untuk keuntungan finansial perusahaan, saya pikir tak jadi masalah di era Kapitalisme seperti saat ini, tapi jika itu memiliki tujuan lain.. ?
VIVAnews, sebuah Portal Berita Online yang didirikan beberapa tahun lalu adalah salah satu Media PERS yang sangat up to date memberitakan bangsa ini, dari bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, hingga Masalah Entertain mereka beritakan dengan lugas dan Terdepan. Konon, Pemilik dari Media ini adalah seorang Pengusaha maupun Politisi besar di Negeri ini. VIVAnews yang selalu bersinergi dengan Stasion TV Swasta bernama TVOne selalu mengabarkan hal-hal yang terjadi di Negeri ini, seperti Motto mereka, Terdepan Mengabarkan.
Saya sedikit tertarik dengan isu yang sering di diskusikan di media social maupun di forum internet, bahwa VIVAnews tidak berani memberitakan hal-hal negatif yang berhubungan dengan orang-orang tertentu, juga kebencian para Kaskuser pada TVone yang entah kenapa sangat besar. (TVone memiliki istilah (maaf) TVoon bagi Kaskuser) . Hingga saya sedikit melakukan kroscek tentang kebenaran tersebut.
[caption id="attachment_4784" align="aligncenter" width="300" caption="Hasil Pencarian di VIVAnews"][/caption]
Lalu agar penelusuran saya berimbang, saya mencari kata kunci yang sama pada Mesin pencari Google dan melihat beberapa berita miring soal Aburizal Bakrie, diantaranya pada Portal AntaraNews yang berjudul Mahasiswa Samarinda Protes Aburizal Bakrie dan Lira Desak KPK Periksa Ical Terkait Alkes , juga dari Portal TempoInteraktif.com yang berjudul Terdakwa Korupsi Alat Kesehatan, Tuding Aburizal Bakrie Setujui Penunjukan Langsung . dan saya tidak menemukan itu di VIVAnews. hal yang menarik lainnya saat saya menelusuri berita-berita terkait Aburizal Bakrie di VIVAnews, yaitu masalah berita Koran Tempo yang berjudul Siapa Peduli Bakrie 2008 silam, hanya memberitakan perkembangan SOMASI dan Jawaban dari pihak Aburizal Bakrie dan Koran Tempo. Juga sebuah judul berita yang ditulis oleh VIVAnews yakni Aburizal Bakrie Buka-bukaan Soal Lapindo , dan ternyata isinya hanyalah promosi Program terbaru dari TVOne yakni Empat Lawan Satu.
Yang paling heboh adalah Kasus Gayus yang ramai diberitakan oleh media, dimana Pelesiran Gayus untuk bertemu dengan Aburizal Bakrie. Berita yang ditulis oleh VIVAnews hanyalah klarifikasi sang Owner atas isu yang terkait dengannya.
Yang menjadi pertanyaan yang tidak perlu dijawab karena tidak bakal ada jawabannya. Apakah VIVAnews merupakan Media yang menjawab setiap isu-isu mirin yang diberitakan oleh Media lain ? Hanya mereka yang tau.
[Bersambung, dengan Penelusuran Media Lainnya]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H