Mohon tunggu...
armand yazin
armand yazin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - #inarmandastheniawetrust

IG: @armandasthenia | penabuh drum tingkat pemula | cityzen di Manchester City FC | just talk and write about music and football

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Legenda Barbershop Jogja dan Wasiat Sekilo Beras

23 Januari 2022   09:23 Diperbarui: 23 Januari 2022   09:27 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: blog.anteraja.id)

Bengkel Rambut Agus (sumber: dokpri)
Bengkel Rambut Agus (sumber: dokpri)

6 mei 2015, pukul 9  teng, saya telah memasuki bengkel legenda itu. Alhasil saya adalah pelanggan pertama yang datang, tampak ada seorang bapak-bapak yang sedang bersiap, ia tampak seorang diri merapikan alat-alat cukur, membuka jendela dan mengatur kursi sedemikian rupa.

Akhirnya sebagai pelanggan pertama saya di-handle oleh bapak montir tersebut, sambil bekerja memperbaiki rambut saya, bapak montir tersebut berujar : "bocah-bocah saiki mas..nak tangi do kerinan. Ckck..". Nada suaranya rendah dan pelan namun tegas, sebentar kemudian tampak karyawannya mulai berdatangan dan beberapa tengah menyapu dan  menyiapkan peralatan bengkel.

Bapak montir yang men-threatment saya memperkenalkan diri sebagai Agus. Wow.. Sebuah kehormatan bagi saya di-handle langsung oleh legenda Barbershop di kota, obrolan mengalir dan kisah bergulir. Beliau bercerita mulai merintis usaha Barbers semenjak tahun 1979, dan berbagi rasa tentang tumbuh suburnya usaha serupa di kota, beliau bercerita bahwa ada beberapa bengkel competitor tersebut hendak mencomot karyawannya sebagai anak buah.

"Kalau hendak ambil anak buah saya silakan mas.. Tanya saja sama anak buah saya sendiri.. Rizki ra bakal nang endi mas..", Rizki ndak akan tertukar tutur beliau dengan kata yang lugas.

"Saya ndak pelit ilmu, kalau ada anak buah saya yang hendak buka usaha bengkel sendiri silakan.. Tapi kalau mau ikut saya syaratnya hanya satu. Harus bisa membelikan orang tua beras walaupun hanya 1 kilo, kalau ndak bisa ya ndak usah ikut saya..!" seru beliau.

Entahlah, datang pagi hari untuk pangkas rambut, ditangani langsung oleh Sang pemilik  dan bonus beroleh wasiat berharga. Ungkapan membelikan beras walau hanya 1 kilo hanyalah metafora tuk kita berbuat baik terhadap orangtua, apapun caranya. Karena cara tuk membuat Tuhan tersenyum adalah dengan membuat orang tua kita tersenyum.

Peliknya rahasia pun terbuka, saya yakin sebuah usaha bengkel rambut yang berdiri sejak 1979 itu, dan tetap hingga survive hingga saat ini adalah "Membelikan beras orang tua walau hanya 1 kilo".

Apapun bentuk badan usaha dan jasa, 43 Tahun bukanlah rentang waktu yang singkat tuk sebuah usaha tetap bergulir dan memberi manfaat untuk orang terdekat dan sekitar.

Urip iku Urup, Hidup itu Pelita, memberi cahaya. Matur nuwun Pak Agus, sehat selalu Pak, long live Bengkel Rambut Agus..!!.

Berbah, Sleman, Yogyakarta, 23 Januari, 09:15.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun