Saya dan teman saya segera memasuki kendaraan dan menyalakan mesin, layaknya seorang tamu terhormat yang diuntapke (diantar untuk diberangkatkan), bude itu masih berdiri di depan warung dan tetap dengan senyum ramah.
***"Ngatos-atos njih Mas.." ramah bude berpesan
"Njih Bude..matur nuwun.."Â jawabku
"Kok ada Etihad nya mas..?" tanya Bude tersebut keheranan sembari menunjuk stiker Etihad di kaca belakang mobil.
Saya yang seorang pendukung kesebelasan Manchester City tersenyum tak kalah heran, wah Bude nya gaul ternyata, sepakbola mania kupikir. Saya berasumsi Bude ini seorang penggemar Manchester city atau mungkin anak dari Bude tersebut seotang Cityzen.
"Kok tahu Etihad dari mana Bude njih..?" tanya ku penasaran sekaligus kegirangan mendapati sesama penggemar Manchester City yang mungkin di republik ini masih  terhitung minoritas.
Dan jawaban yang saya tunggu adalah: "Anak saya punya kaos sepakbola berwarna biru langit ada tulisannya Etihad Mas..".
Karena saya berasumsi khalayak mengenal Etihad dari jersey Manchester City yang entah itu original, player issue, replica  atau pun tiruan buatan produk lokal dan sebagainya yang sering dikenakan orang-orang.
Namun bukan itu jawaban yang saya dengar..
"Saya dulu umrah naik Etihad Mas..!!"
Jlebbb..!!. Seketika pudar senyum gembira diwajah saya, terik mentari yang bersinar terang seolah mendung seketika, Backhoe kuning berlogo Komatsu yang diam terparkir  seolah tertawa.
Saya yang lapar, menepi disebuah warung kecil dengan niat membantu Ibu-ibu berjualan lauk nasi, seolah tertampar. Dan kendaraan kami terus melaju pergi meninggalkan warung Bude tersebut, di kiri-kanan jalan kami pepohonan seolah bertanya..
"Bro..lo kapan umrah..?"Â
"Bro..lo udah umrah..? wkwkwk.."
"Bro..kapan lo naik Etihad..??"
Berbah, Sleman, 19:05, 23 Agustus 2021.
*"Kula nuwun bude..?"Â = "Mohon izin bude..?"
"Monggo mas pinarak, monggo dhahar mendhet piyambak.." = "Silakan mas mampir, sila makan ambil sendiri.."
"Njih Bude, matur nuwun.." =Â "Baik bude, terima kasih.."
"Ngunjuk ipun menapa mas..?" =Â "Minum nya apa mas..?"
"Teh anget mawon kalih, bude.." = "Teh hangat saja dua, bude.."
"Njih mas.." =Â "Baik mas.."
**"Sampun bude.. pinten njih..?"Â = "Sudah bude.. berapa (harga) nya..?"
"Tigang dasa ewu mawon Mas.." = "Tiga puluh ribu mas.."
"Njih.. menika bude.. matur nuwun.." =Â "Baik.. ini bude.. terima kasih.."
***"Ngatos-atos njih Mas.." = "Hati-hati ya mas.."
"Njih bude.. Matur nuwun.." Â = "Baik bude.. terima kasih.."
"Kok wonten Etihad ipun mas..?"Â = "Kok ada Etihad nya Mas..?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H