Mohon tunggu...
Johar Dwiaji Putra
Johar Dwiaji Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai

Alumni Ilmu Komunikasi. PNS dan staf Humas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Agustusan dan Fashion Show yang Tak Terlupakan

25 Agustus 2024   17:17 Diperbarui: 25 Agustus 2024   17:34 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic source: dok. pribadi

Aku pun tidak ketinggalan untuk berpartisipasi dalam lomba fashion show ini. Menanggapi lomba fashion show itu, ibuku tidak mempersiapkan apa-apa. "Gunakan saja kostum yang ada di rumah, tak perlu beli-beli yang baru," ujarnya saat itu.

Aku pun menuruti perintah ibuku. Toh, aku juga cuma ingin memeriahkan. Hanya ingin tahu, bagaimana rasanya berlenggak-lenggok di atas panggung. Hahaa. Dalam lomba fashion show itu, aku mengenakan kemeja dan celana biasa. Ditambah sabuk segitiga yang trend kala itu.

Oh ya, ada topi koboi berwarna krem. Aku juga mengenakannya. Kakakku ikut turun tangan. Kakakku membuatkan sebuah wadah pistol dari kertas. Kebetulan aku dan kakakku mempunyai mainan pistol dari plastik. Wadah kertas ini kemudian dijepret di celanaku, hahaa. Gunanya untuk menyelipkan pistol mainan, saat aku bergaya di atas panggung.

Malam lomba pun tiba. Dengan percaya diri aku memakai topi koboi beserta pistol mainan yang telah terpasang rapi di celanaku. Aku mendaftar dan memperoleh nomor urut lomba. Tibalah saatnya aku naik ke panggung. Aku berusaha berjalan dengan santai. Tak lupa kuambil dan kumainkan pistolku, dengan mengarahkannya ke penonton. Seperti koboi-koboi yang ada di film. Hahaa.

Seluruh peserta lomba fashion show telah tampil. Para juri yang merupakan pengurus karang taruna segera berembug untuk menentukan para juara. Dan keputusan telah didapat. Aku dipanggil menjadi juara kedua, huahahahahaaaaaa ...

Aku bahkan berhasil mengalahkan para tetanggaku yang umurnya di atasku. Aku dipanggil ke atas panggung. Menerima sebuah bingkisan, yang ketika kubuka di rumah, isinya adalah bedak bayi. Hahaa.

Namun selain hadiah bedak bayi tersebut, panitia juga memberikan sebuah piagam. Piagam bahwa aku menjadi juara kedua dalam lomba fashion show perayaan Agustusan tahun 1994. Inilah yang amat berkesan. Piagam ini adalah piagam pertama yang kudapatkan dalam hidup. Bahkan, piagam ini masih kusimpan hingga kini.

Piagam tersebut masih tersimpan rapi di rumah orangtuaku di Malang. Bagiku, piagam itu seolah membuka "jalan" bagi piagam-piagam berikutnya yang kudapatkan sepanjang hidup.

Tidak hanya sekadar piagam. Momen kemenanganku dalam lomba fashion show tahun 1994 dulu, menjadi memori yang menguatkanku setiap saat. Bahwa jika aku mau, aku bisa tampil di hadapan banyak orang. Bahwa jika aku mau, aku bisa percaya diri. At least, percaya pada diri sendiri. Selanjutnya, biarkan Tuhan yang menentukan.      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun