UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menyelenggarakan workshop dengan tajuk Seni Tata Boga Kerajinan Frosting Cake. Workshop ini merupakan rangkaian kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Workshop dilaksanakan di Auditorium Perpustakaan Proklamator Bung Hatta selama tiga hari, pada 28 sampai 30 Mei 2024. Pelaksanaan workshop dibuka oleh pelaksana harian Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Afrison.
Sesuai tajuknya, workshop seni tata boga kerajinan frosting cake bertujuan memberikan pengetahuan terkait cake pastry, khususnya cake decoration berjenis frosting. Frosting adalah lapisan kue yang lebih tebal. Frosting memiliki tekstur kental, creamy dan bisa digunakan sebagai isian antara lapisan kue.
Workshop seni tata boga kerajinan frosting cake terbagi ke dalam dua sesi, yakni teori dan praktik. Sesi teori terkait frosting cake ini disampaikan oleh Ridho Ahadana, asisten chef D'Sultan Bakery Bukittinggi. Di hadapan 75 peserta, Ridho memaparkan materi terkait frosting, khususnya yang menggunakan bahan buttercream dan fondant. Selain itu, para peserta juga mendapatkan pengetahuan mengenai strategi pemasaran dalam usaha kuliner cake.
Sesi teori dilaksanakan pada hari pertama workshop. Sementara sesi praktik diselenggarakan pada hari kedua dan ketiga. Untuk sesi praktik, hadir Devi Purwanti sebagai pemateri. Devi merupakan praktisi tata boga dari Blitar. Para peserta mempraktikkan frosting cake menggunakan bahan buttercream pada hari kedua, dan menggunakan bahan fondant di hari ketiga.
Selama melakukan praktik, para peserta antusias mengikuti panduan dari Devi Purwanti. Devi berkeliling ke setiap peserta, untuk mengecek proses praktik frosting cake. Dia tidak segan ikut membantu, supaya peserta menjalankan berbagai tahapan praktik dengan benar. Sembari melakukan praktik, para peserta juga bisa langsung berinteraksi dengan Devi kala ada kendala maupun pertanyaan terkait cake decoration.
Â
Para peserta tidak hanya berkesempatan praktik untuk melakukan tahapan frosting cake. Namun, peserta juga diberi pengetahuan terkait cara menghitung harga jual kue tart. Dari pelaksanaan workshop ini, para peserta diharapkan memiliki skill baru terkait produksi cake pastry. Tidak hanya dalam hal produksi kuenya. Para peserta juga distimulus untuk lebih kreatif dalam hal pascaproduksi. Bagaimana proses legalisasi produk kuenya dan strategi pemasarannya.
Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Leksi Hedrifa menutup penyelenggaraan workshop seni tata boga kerajinan frosting cake. Beliau berharap, para peserta dapat menyerap berbagai pengetahuan dan pengalaman yang sudah disampaikan oleh para narasumber. Dengan begitu, selepas mengikuti workshop para peserta bisa memproduksi kue dengan nilai jual yang lebih tinggi.