Aku masih ingat. Aku masih duduk di bangku kelas 4 SD, kala terjadi pergolakan besar pada bulan Mei 1998. Yang kulihat di televisi kala itu, terjadi kerusuhan di ibu kota Jakarta. Presiden Indonesia waktu itu, Pak Harto, meletakkan jabatannya pada 21 Mei 1998. Dan membuat Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie naik menjadi presiden ketiga dalam sejarah Republik Indonesia.
Ya, BJ Habibie adalah Wakil Presiden kala Pak Harto lengser pada Mei 1998. Tak disangka, pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, ini kemudian meneruskan kepemimpinan yang ditinggalkan Pak Harto. Sejak BJ Habibie menjadi presiden, maka era Orde Baru telah tumbang. Dimulailah era Reformasi.
Sekelimut peristiwa di atas, adalah beberapa scene yang muncul di film Habibie & Ainun. Film yang rilis pada 20 Desember 2012 ini disutradarai Faozan Rizal, dan diproduksi oleh MD Pictures. Seperti judulnya, film ini mengisahkan perjalanan BJ Habibie selaku presiden ketiga Republik Indonesia.
Tidak hanya BJ Habibie. Habibie & Ainun juga menceritakan sosok Ainun, istri tercinta BJ Habibie. Seperti kita tahu, Ainun Habibie wafat pada Mei 2010. BJ Habibie kemudian menuliskan sebuah buku untuk mengabadikan kisah cintanya dengan sang istri tersayang. Buku ini diberi judul Habibie & Ainun.
Dari buku Habibie & Ainun inilah, kemudian diterjemahkan ke dalam film layar lebar dengan judul yang sama. Reza Rahadian didapuk menjadi pemeran BJ Habibie. Sebagai Ainun, dipilihlah Bunga Citra Lestari.
Pada Desember 2012 aku sangat menunggu-nunggu rilisnya film Habibie & Ainun. Dan tatkala naik ke bioskop, aku langsung menontonnya bersama sejumlah temanku. Aku masih ingat betul. Aku amat terkesan dengan film ini. Saking terkesannya, aku sampai nonton ke bioskop dua kali! Kali kedua aku mengajak kedua orangtuaku untuk menonton film ini.
Bagiku, Habibie & Ainun bukan sekadar film bergenre romance. Ia juga film yang mengulas salah satu momen terpenting di negeri ini. Bagaimana terjadinya pergeseran kekuasaan, dari Soeharto sebagai penguasa Orde Baru ke BJ Habibie sebagai komandan pertama di era reformasi.
Tidak hanya soal suksesi kepemimpinan Indonesia. Habibie & Ainun juga menceritakan bagaimana berjibakunya BJ Habibie kala hidup di Jerman. Bagaimana BJ Habibie dipanggil pulang ke Indonesia dan diminta untuk mengembangkan industri pesawat yang ada di dalam negeri. Semua dikemas secara nyaris sempurna, tanpa melupakan kisah cinta antara BJ Habibie dan Ainun.
Ada sejumlah scene yang sungguh memorable. Bagaimana BJ Habibie muda yang melabeli Ainun sebagai perempuan dekil seperti gula jawa. Namun seiring berjalannya waktu, BJ Habibie kemudian jatuh cinta kepada Ainun. BJ Habibie bahkan harus bersaing dengan sejumlah pemuda lainnya untuk mendapatkan hati Ainun.
Ainun akhirnya memilih BJ Habibie dan ikut hidup di Jerman. Mereka dikaruniai 2 putra. Ainun terus mendampingi BJ Habibie dalam segala situasi. Hingga mereka kembali ke Indonesia dan BJ Habibie diangkat menjadi Menteri Riset Teknologi di era Presiden Soeharto.