Selasa (23/1) UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menyelenggarakan sebuah kegiatan istimewa. Sejumlah pegawai secara bergantian memasuki Ruang Kepala UPT. Bukan, mereka tidak dipanggil lantaran melakukan pelanggaran disiplin. Mereka sedang menjalani sesi wawancara dengan Kepala UPT Leksi Hedrifa.
Patut diketahui, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta memberikan predikat pegawai teladan kepada sejumlah pegawai yang dinilai laik untuk mendapatkannya. Penghargaan pegawai teladan ini telah menginjak tahun keempat di 2024 ini. Jadi, pegawai yang memperoleh predikat pegawai teladan di 2024 adalah mereka yang mempunyai kinerja terbaik di sepanjang tahun 2023.
Ada enam pegawai yang berhak mendapatkan predikat pegawai teladan. Mereka terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak tiga orang, dan dari Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) sebanyak tiga orang. Untuk pelaksanaan tahun 2024, Kepala UPT telah menunjuk tim untuk melaksanakan proses penilaian pegawai teladan.
Tim yang bertugas untuk menentukan pegawai teladan ini dipimpin oleh Kasubbag Tata Usaha Fajri Oktaria. Bertindak sebagai wakil ketua tim adalah Ketua Kelompok Kerja Layanan Dora Melisa. Untuk sekretaris tim adalah Johar Dwiaji. Sementara anggota tim adalah Hari Sunandar, Monojaya Simamora, Peter John Aryadi, Aidil Fithriansyah dan Diana Febriani.
Sejak awal bulan Januari, tim telah bergerak untuk menyusun pedoman pemberian rewards dan punishment. Pedoman ini menjadi petunjuk untuk teknis penentuan siapa saja yang berhak memperoleh predikat pegawai teladan. Ada dua aspek utama yang menjadi indikator penilaian tiap pegawai, yakni kinerja dan kedisiplinan.
Dari penilaian kinerja dan kedisiplinan sepanjang tahun 2023, dipilihlah sepuluh kandidat pegawai teladan dari ASN. Dan enam kandidat pegawai teladan dari PPNPN. Setelah fase penentuan kandidat, 16 kandidat pegawai teladan ini akan memperoleh penilaian dari seluruh pegawai UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta melalui mekanisme kuesioner. Pengisian kuesioner telah dilaksanakan pada 18 sampai 20 Januari.
Fase penilaian berikutnya yang harus dilalui para kandidat pegawai teladan adalah wawancara. Wawancara dilakukan langsung oleh Kepala UPT Leksi Hedrifa. Dalam sesi wawancara ini, para kandidat hanya bertatap muka langsung dengan Kepala UPT. Sebagai pimpinan tertinggi, tentu Kepala UPT mempunyai pertimbangan tersendiri dalam menilai siapa saja pegawai yang berhak menerima predikat pegawai teladan.
Hasil dari fase wawancara tentu akan dikombinasikan dengan penilaian indikator kinerja, kedisiplinan dan nilai yang berasal dari kuesioner. Para penerima penghargaan pegawai teladan rencananya akan diumumkan pada kegiatan capacity building UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta pada awal Februari.
