Mohon tunggu...
Johar Dwiaji Putra
Johar Dwiaji Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai

Alumni Ilmu Komunikasi. PNS dan staf Humas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Peringati Hari Kebangkitan Nasional ke-115

22 Mei 2023   10:03 Diperbarui: 22 Mei 2023   22:55 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic source: dok. pribadi

Senin (22/5) UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menyelenggarakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-115 tahun 2023. Upacara bendera diikuti oleh seluruh pegawai, dan dilaksanakan di halaman lobi UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta.

Dalam upacara bendera ini, Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Leksi Hedrifa bertindak sebagai Inspektur Upacara. Sedangkan Muhammad Ikhbal bertugas sebagai Komandan Upacara. Upacara bendera dilaksanakan mulai pukul 07.30 WIB dan diikuti oleh PNS dan PPNPN di lingkungan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta.

Dalam amanatnya, Kepala UPT menyampaikan pidato Menteri Komunikasi dan Informatika RI terkait tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2023. Tahun ini tema yang diangkat adalah "Semangat Untuk Bangkit!". Tema ini dipilih agar momen Hari Kebangkitan Nasional dapat melambangkan nilai-nilai semangat dan kekuatan untuk bangkit menuju masa depan Indonesia yang lebih baik.

Semangat kebangkitan tersebut dapat diterjemahkan ke dalam banyak aspek. Salah satu yang paling aktual adalah kesempatan untuk bangkit dari keterpurukan pasca didera pandemi Covid-19. Telah terkendalinya penyebaran virus Covid-19, menjadi momen untuk membangkitkan semangat dalam rangka memulihkan berbagai aspek yang sempat porak-poranda.

Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei. Hal ini merujuk pada peristiwa berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908. Boedi Oetomo didirikan oleh dr. Soetomo bersama para mahasiswa School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA).

Sejarah telah mencatat, hingga pengujung abad ke-19 Masehi, bumi Nusantara masih dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda. Perlawanan yang dilakukan untuk mengakhiri kolonialisme ini, masih dilakukan secara parsial. Kemunculan Boedi Oetomo menjadi penanda meleburnya berbagai gerakan perjuangan yang bersifat kedaerahan, yang menjelma menjadi satu barisan yang utuh untuk mewujudkan Negara Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun