Mohon tunggu...
Johar Dwiaji Putra
Johar Dwiaji Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai

Alumni Ilmu Komunikasi. PNS dan staf Humas.

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Memaafkan Orang Lain yang Sudah Menyakiti? Tak Segampang Itu Kalau Kata Anggi Marito!

29 April 2023   23:42 Diperbarui: 1 Agustus 2024   14:08 1644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic source: kompas.id

Yang namanya hidup, tidak cuma saat kita berbuat salah kepada orang lain. Ada saatnya, orang lain yang berbuat buruk kepada kita. Lalu, apa yang harus dilakukan kala momen itu sedang menimpa diri kita? Mau balik menyakiti? Mau mengeluh sampai setengah mati? Cih..., capek sekali kalau seperti itu?!

Memang tidak bisa dipungkiri. Bahwa memaafkan itu, bukan hal yang mudah. Apalagi untuk sebuah perbuatan yang benar-benar menggores hati. Memang benar kata lagu dangdutnya Meggy Z. Lebih baik sakit gigi, ketimbang sakit hati. Meski kalau aku disuruh memilih, aku nggak mau dua-duanya. Hahaa.

Aku jadi ingat dengan peristiwa yang kualami pada Jumat, 14 April lalu. Sebagian dari kita, masih menjalankan ibadah puasa Ramadan. Namun, bukan berarti kita terbebas dari gangguan. Ada saja, perilaku dari makhluk lain, yang sampai di luar batas dan membuatku sakit hati.

Peristiwa ini terjadi di kantor. Yah, serba-serbi terkait kehidupan bekerja. Singkatnya, ada rekan kerjaku yang membuatku marah dan kecewa, atas sesuatu hal. Sesuatu yang sudah ke taraf prinsip bagiku. Menurutku, rekanku ini sudah kelewat batas dan tidak tahu terima kasih.

Namun, buat apa aku marah lama-lama? Yang ada energiku malah terbuang sia-sia. Barangkali, Tuhan sedang menguji kadar puasaku di hari itu. Jika aku berhasil melewatinya, maka aku bisa "lulus ujian". Entahlah. Wallahu 'alam.

Bahkan sampai saat ini, rasa marah dan kecewa itu masih ada, dan berbekas. Manusiawi. Namun, buat apa aku memendam rasa itu lama-lama? Momen Idul Fitri barusan membuatku teringat, bahwa tak ada gunanya menyimpan amarah dan dendam lama-lama. Seperti yang pernah aku baca di Alquran, Surat Al A'raf ayat 199. Jadilah pemaaf.

Haahh..., akan aku coba. Kita sebagai makhluk, cuma bisa menyerahkan segala urusan kepada Yang Kuasa. Biar Dia yang menilai, dan memutuskan semuanya. Semoga peristiwa itu menjadi hikmah tersendiri buatku. Dan menjadi pengalaman berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun