Saat senggang di tengah suasana Lebaran hari kedua (23/4), aku sedang rehat dan menyalakan televisi. Aku tetiba di saluran SCTV. Rupanya, saluran ini sedang memutar film "Yowis Ben". Dari seri pertama hingga yang terakhir, diputar secara marathon.
Pada seri yang ketiga, perhatianku tertuju kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang berkesempatan menjadi figuran di film tersebut. Jadilah aku menontonnya hingga selesai. Meski sebenarnya aku sudah pernah menonton Yowis Ben 3 di bioskop pada akhir 2021 lalu.
Melihat aksi kocak Ganjar Pranowo beradu akting dengan Bayu Skak, Joshua Suherman, maupun Anya Geraldine, aku kemudian teringat dengan gonjang-ganjing yang sempat menerpa Ganjar belakangan ini.
Sehari menjelang Idul Fitri lalu, jagat politik tanah air dikejutkan kabar yang datang dari PDI Perjuangan. Partai politik yang sedang berkuasa ini, tiba-tiba mengumumkan siapa kader yang bakal diusung menjadi calon presiden untuk pemilu 2024. Siapakah dia?
Ya, ketua umum Megawati Soekarnoputri rupanya memilih Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDI Perjuangan. Ganjar, sosok yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Tengah, akhirnya diperkenalkan sebagai kader yang secara resmi bakal diajukan untuk kontestasi pemilu tahun depan.
Jujur, aku agak terhenyak kala mendengar berita ini. Kupikir, PDI Perjuangan tidak akan mengusung Ganjar Pranowo. Terlebih, figur Ganjar yang beberapa waktu belakangan sedang menjadi "common enemy". Bukan musuh bersama dari semua orang. Namun, musuh bagi para pecinta sepak bola.
Seperti yang jamak diketahui, Ganjar sempat memberikan pernyataan yang menolak kedatangan timnas Israel di gelaran Piala Dunia U-20 yang sedianya akan dihelat di tanah air.Â
Setahuku, pernyataan penolakan ini bukan semata dari Gubernur Jawa Tengah itu. Melainkan dari sejumlah tokoh maupun komunitas lainnya. Tetapi entah bagaimana, yang tersorot atas sikap penolakan ini hanyalah Ganjar. Hahaa.
Namun rupanya, tren negatif yang sedang melanda Ganjar Pranowo tidak mengusik Megawati untuk memberikan "restu" kepada pria berambut putih tersebut, untuk mendapatkan tiket pilpres dari partai banteng moncong putih.Â
Bahkan, di momen pengumuman pencapresan Ganjar tersebut, Megawati menyampaikannya di hadapan Presiden Joko Widodo, sejumlah petinggi PDI Perjuangan, dan Puan Maharani.