Mohon tunggu...
Johar Dwiaji Putra
Johar Dwiaji Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai

Alumni Ilmu Komunikasi. PNS dan staf Humas.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dear Diri Sendiri, Mainlah ke Alam Lebih Sering

17 April 2023   16:57 Diperbarui: 17 April 2023   17:01 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapakku kala berkunjung ke Ngarai Sianok (2022). Pic source: dok. pribadi

Setiap dari kita, perlu yang namanya menyegarkan diri. Refreshing. Apalagi buat para pegawai atau pekerja. Acap kali kita merasa suntuk, atas berbagai beban pekerjaan dan rutinitas yang menjemukan. Untuk itu, di istilah yang populer kekinian, kita perlu healing. Healing sejenak, dan melupakan kehidupan sehari-hari.

Healing, yang kupahami adalah sebuah proses penyembuhan. Yah, maknanya bukan saklek secara harfiah ya. Dalam konteks ini, lebih kepada bagaimana upaya yang kita lakukan, untuk menyegarkan jiwa.

Ada kalanya, kita perlu melepaskan sejenak, rutinitas yang menjadi makanan sehari-hari. Rutinitas yang menjemukan, dan kadang memuakkan. Inilah yang bisa dianggap sebagai sebuah "penyakit". Penyakit yang perlu untuk disembuhkan. Cobalah untuk melakukan hal lain yang tak biasa. Tujuannya, untuk mengurangi kesuntukan dalam diri. Dan, untuk menghimpun semangat serta energi baru.

Ada sejuta cara, yang bisa kita lakukan sebagai sebuah healing. Belajar hal baru, misalnya membuat roti atau baking. Melakukan hobi baru, seperti melukis atau fotografi. Atau, menjadi sukarelawan untuk kegiatan-kegiatan sosial dan pengabdian kepada masyarakat. Percayalah, semua kegiatan itu akan menjadi experience yang luar biasa.

Namun, ada yang menganggap, kegiatan healing terbaik itu adalah pergi berwisata. Yap, aku cukup setuju dengan hal ini. Berwisata mengunjungi tempat-tempat yang menarik. Tempat atau objek yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.

Dari pengalamanku selama ini, aktivitas berwisata itu bisa dalam bentuk yang beragam. Mengunjungi mal yang baru dibuka, bagiku sudah merupakan kegiatan berwisata itu sendiri. Ya, bersama ibu, aku sangat menikmati yang namanya wisata belanja. Membeli sejumlah barang atau makanan, dan tak pulang dengan tangan hampa.

Mengunjungi tempat-tempat bersejarah, juga merupakan kegiatan wisata. Aku sungguh takjub dengan bangunan-bangunan tua yang ada di kawasan Kota Lama Semarang. Gereja Blenduk, Stasiun Tawang, dan bangunan-bangunan lainnya. Atau, romantisme yang hadir kala mengelilingi area Jalan Braga di Bandung. Fiuuhh, sungguh menenangkan.

Kemegahan Borobudur, tidak akan pernah aku lewatkan. Situs agama Buddha terbesar di dunia ini, adalah aset berharga milik Indonesia. Tak heran jika Borobudur menjadi salah satu dari lima destinasi super prioritas wisata di Indonesia. Dibutuhkan kebijakan yang komprehensif, dalam pengelolaan Candi Borobudur. Sebagai situs sejarah tetap terjaga, namun juga friendly untuk para wisatawan.

Selain yang sudah kusebutkan di atas, berwisata juga bisa dilakukan dengan mengunjungi objek-objek alam. Masyaallah, Indonesia ini tidak kekurangan objek wisata alam. Mulai dari pantai-pantai yang tersebar di segenap pulau yang ada di tanah air. Gunung, kawah, danau, hingga gua pun, menjadi objek wisata yang memukau. Pokoknya, aku bangga berwisata di Indonesia!

Jika berbicara soal wisata alam, sebenarnya sepanjang pengalamanku, belum begitu banyak wisata alam yang kudatangi. Saat masih di bangku SD, orangtuaku pernah mengajakku berwisata ke Pantai Balekambang. Pantai ini amat tersohor. Berada di wilayah Kabupaten Malang. Kau tahu sendiri, kawasan pantai selatan Malang memiliki sejumlah pantai yang sayang kalau dilewatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun