Kamu sudah bisa menebak. Aku harus melalui Jalan Basuki Rahmat setiap hari, yang mana mataku mau tak mau bakal menangkap penampakan reklame ini. Hingga di suatu pagi, aku tergerak untuk berhenti sejenak di seberang Gramedia. Lalu merogoh ponsel di saku, dan cekrekk...! Kuambil satu foto untuk mengabadikan reklame milik Anis Matta. Reklame yang telah mencolok mataku itu. Â Â Â Â
Tahun ini memang tahun politik. Semua pihak yang berkepentingan dengan urusan politik bakal jor-joran. Jor-joran melakukan berbagai upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berbicara lebih eksplisit, tahun ini merupakan tahun terakhir sebelum datangnya 2019. Ya, tahun depan bakal ada hajatan nasional yang sepertinya ditunggu-tunggu oleh kita semua. Hajatan yang secara normal cuma hadir lima tahun sekali.
Oleh karenanya, semua pihak yang berkepentingan, sudah mulai memasang kuda-kuda. Sudah saling main mata. Sudah mulai menebar pesona. Semua-mua dilakukan, semata untuk memperkenalkan diri. Semua-mua diupayakan, untuk membangun popularitas di mata rakyat.
Dan menurutku, Anis Matta sedang melakukan usaha tersebut. Usaha untuk 'membumikan' namanya kepada seluruh lapisan masyarakat. Ya, sudah pasti seperti itu. Kalau targetnya bukan seluruh lapisan masyarakat, kenapa sampai perlu untuk memajang reklame segedhe gabandi pusat kota? Kenapa sampai capek-capek keluar duit untuk memasang reklame di titik yang strategis? Titik yang bakal ditonton sepanjang hari oleh rakyat yang berlalu-lalang di jalan raya.
Satu kata untukmu Pak Anis Matta: salut. Kurasa, dia adalah 'capres' PKS yang paling ready.Anis Matta sudah memulai gerilya. Jauh-jauh hari ia sudah mulai 'pasang badan'. Pasang badan lewat berbagai baliho dan reklame di sudut-sudut kota. Dengan begitu, ikhtiarnya ini mungkin bakal menghasilkan sesuatu. Masyarakat akan mulai awaredengan fisiknya. Dengan wajahnya yang dihiasi kumis tipis.
Bisa jadi, lawan yang bakal dihadapi Anis Matta di pilpres 2019, bukanlah sosok yang main-main. Ada kemungkinan Prabowo, dan tentu saja sang petahana, Jokowi. Maka dari itulah, 'kampanye' harus dimulai jauh-jauh hari. Dengan slogan Arah Baru Indonesia(#ABI2019), Anis mencoba menawarkan sesuatu yang baru kepada rakyat Indonesia.
Well,terlepas dari PKS, kamu tertarik dengan sosok Anis Matta...? Kamu tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai ide yang diusungnya? Atau, sudah antipati dengan semua figur dari PKS?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H