Influencer Dituding Endorse Covid-19, dr. Tirta Buka Suara!
 Pada umumnya para influencer atau public figure mempromosikan berbagai produk makanan, pakaian, dan skincare. Namun, kali ini agak sedikit berbeda, menyusul merebaknya pandemi Covid-19. Sebut saja sejumlah artis, seperti Pevita Pearce, Nirina Zubir, Tasya Farasya, Aaron Ashab, Hesti Purwadinata, dan sejumlah figur publik lainnya. Beberapa di antara mereka mengunggah perkembangannya terpapar Covid-19 yang terjadi hampir setiap hari.
      Bahkan, hasil swab test dan suntik vitamin C selalu mereka publikasi. Unggahan para artis atau figur publik tersebut mengundang kecurigaan para netizen. Banyak di antara mereka yang menduga bahwa unggahan figur publik terkait Covid-19 tersebut merupakan bentuk promosi yang terselubung. Baik itu unggahan lewat Istagram, Face Book, Tweet, dll.
Misalnya saja unggahan Tasya Farasya di Instagramnya pada 23 Juni 2021. Ia sempat mengungkapkan bahwa dirinya positif Covid-19. Beauty vlogger tersebut juga menjelaskan gejala-gejala yang terjadi di Instagram Story-nya. Mulai dari indra pengecapnya tak berfungsi dengan baik sampai penciumannya tak berfungsi normal.
"Susu Bear Brand kok rasanya kayak air putih", kata Tasya dalam IG story-nya. " Kentut gue tawar baunya", tambahnya . Ia juga mengutarakan bahwa dirinya tertular Covid-19 dari ART-nya. "Enggak ada (keluar rumah). Kenanya dari ART," akunya.
Demikian juga seperti dilansir dari suara.com, saat Stevi Item adu mulut dengan Jerinx SID di Instagram."Adik gue Iko Uwais lagi sakit. Ada yang berani bilang endorse? Coba pengen tahu aja", tulis Stevi dalam unggahannya pada Jumat (02/07/2021). Unggahan Stevi Item juga direspon beberapa rekan artis. Dan, Jerinx yang selama ini melemparkan tuduhan ada endorse Covid-19 ikut berkomentar, "Kalau sudah tahu memangnya mau ngapain Bang @stevi.item?".Jerinx juga menuliskan bahwa Ayahnya yang berusia 73 tahun sempat di-covid-kan. Teman-temannya juga yang kena sudah sembuh tanpa harus unggah-unggah foto dan juga tidak ada yang mau dirawat di RS. "Gue muak dengan kata-kata endorse covid!," kata kakak dari Iko Uwais itu.
Hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah terkait Covid-19 semakin diperkuat dengan banyaknya statement ngawur. Kondisi ini diperparah lagi dengan banyaknya berita hoaks terkait virus korona yang viral beredar, seperti di grup WhatsApp keluarga atau pun per kelompok. Hal ini membuat kasus Covid-19 tidak kunjung reda. Justru sebaliknya, semakin bertambah parah, hingga tidak ada ujungnya.
Bahkan, pemerintah sampai memberlakukan PPKM Darurat di sejumlah daerah di Indonesia, menyusul banyaknya kasus Covid-19 yang meningkat tajam dan menelan banyak korban jiwa. Terakhir, data per 2 Juli 2021, kasus Covid-19 sebanyak 2,23 juta pasien, dan pasien sembuh sebanyak 1,9 juta dan meninggal dunia 59,534 pasien. Meski sudah menelan banyak korban selama lebih dari setahun Covid-19, namun, banyak masyarakat yang tak percaya. Ironisnya, masih ada pula yang masih menganggap ini konspirasi belaka. Padahal jika ditinjau kembali, banyak juga masyarakat yang tidak mentaati protokol kesehatan (prokes), pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, dll. Padahal, hal itu menjadi pemicu penyebaran virus yang mematikan tersebut.
Parahnya lagi, masih ada masyarakat yang menolak vaksin. Namun, begitu dinyatakan positif Covid-19, mereka malah curiga di-covid-kan. Bahkan, banyak juga yang menolak isolasi mandiri dengan berbagai alasan. Akibanya, kasus terserbut semakin melonjak dan ujungnya menyalahkan pemerintah.
Kalangan medis pun akhirnya berkomentar tentang hal ini. Sebut saja dr. Tirta yang lagi viral belakangan ini. Ia buka suara di akun instagramnya (@dr.tirta) pada Jumat, 2 Juli 2021 mengenai statement masyarakat terkait 'Endorsement Covid-19'. "Apakah ada Endorsement Covid? Jelas jawabannya tidak ada. Loh, kenapa bisa tidak ada ? Banyak yang membahas mengenai biaya influencer yang dikeluarkan oleh pemerintah, itu adalah bahasan tahun 2020 dan biaya itu digunakan untuk influencer pariwisata luar negeri untuk meng-campaign-kan pariwisata dalam negeri," ungkap dokter yang kerap kali dipanggil Cipeng tersebut. Ia juga menuturkan bahwa masyarakat boleh saja ada yang tidak percaya Covid-19 tetapi juga jangan menghina orang yang jaga kesehatan.Â
Penulis : Nevlin Cresentia Herwina
