Mohon tunggu...
Nevada AmaliaFitri
Nevada AmaliaFitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Islamic Education Student at UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Who loves journalism

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karakteristik Konselor

5 Juni 2022   16:45 Diperbarui: 5 Juni 2022   16:54 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bimbingan konseling sangat erat kaitannya dengan istilah konseli dan konselor. Konseli adalah orang yang perlu mendapatkan perhatian sehubungan dengan problem yang dihadapinya dan membutuhkan bantuan dari pihak lain dalam rangka membantu memecahkan masalah tersebut.

Sedangkan konselor adalah orang atau tenaga professional yang memberikan layanan dalam bidang konseling. Hasil dari banyak penelitian menyatakan bahwasannya kualitas pribadi konselor sangat mempengaruhi sukses tidaknya konseling dan penentu pencapaian konseling yang efektif. Dengan demikian maka yang menjadi paling penting dalam keberlangsungan bimbingan konseling oleh konselor adalah dirinya sendiri sebagai pribadi. Hal ini selaras dengan pernyataan dari Tyler yang menyatakan "success in counseling depend more upon personal qualities than upon use of specified techniques". Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa suksesnya konseling itu tergantung pada kepribadian konselornya dan lebih penting daripada menggunakan metode khusus. Maka pada artikel ini kita akan membahas mengenai karakteristik konselor.

Pertama adalah karakteristik pribadi, karakteristik dari konselor yang baik adalah seorang konselor harus mengenal Tuhan sang pencipta, artinya konselor haruslah memiliki agama karena hal ini akan sangat berpengaruh pola pengambilan keputusan dan menentukan cara si konselor bersikap kepada konseli. Selanjutnya adalah konselor wajib untuk senantiasa berpandangan positif dan dinamis dengan cara memandang permasalahan konseli secara umum dan berbagai sisi hal ini dilakukan agar konselor tidak langsung meng judge konseli. Dan sangat penting juga bagi konselor dalam menjalankan konseling untuk senantiasa menjaga harkat martabat sesama manusia atau istilahnya HAM, seorang konselor tidak boleh melecehkan konseli baik itu secara fisik maupun psikisnya.

Konselor juga harus senantiasa berakhlak mulia dengan menjga norma, etika, dan moral dalam bersosial. Selanjutnya konselor menampilkan citra diri yang baik dengan menunjukkan integritas dan kepribadian yang baik serta kematangan emosional, selain itu konselor juga dituntut untuk kreatif, cerdas, mandiri agar bisa memberi solusi masukan  kepada konslei secara tepat.

Tak kalah penting juga konselor harus memperhatikan penampilan dan kebersihan, tak dipungkiri bahwa manusia adalah makhluh visual dimana first impression yang akan dilihat adalah penampilan oleh karena itu demi meningkatkan integritas dan kenyamanan konseli penting sekali bagi konselor untuk memperhatikan penampilannya.

Kedua adalah karakteristik pengetahuan dan ketrampilan. Karakteristik pendidikan konselor yang baik adalah konselor yang memiliki pengethauan luas mengenai teori, model konseling serta memiliki pengetahuan tentang dinamika perilaku dan perkembangan individu. Selanjutnya adalah karakteristik ketrampilan, konselor sebagai tenaga professional harus memiliki beberapa ketrampilan antaranya ketrampilan dalam mencipatakan suasana hangat, dan menunjukkan sikap tulus, jujur, bertanggung jawa, toleransi, dan setia. Selain itu konselor juga wajib terus mengasah ketrampilan wawancaranya seperti ketrampilan membuka percakapan, ketrampilan menyusun kata, ketrampilan mengidentifikasi masalah, ketrampilan memimpin, ketrampilan memberi informasi, dll.

Ketiga adalah karekateristik konselor dari segi pengalaman, konselor yang profesioanl pastinya telah banyak memiliki pengalamn kerja dalam bidang pendidikan maka konselor dapat memperbanyak pengalaman di dalam lingkup sekolah maupun di luar sekolah.

Referensi:

Putri, Amalia. 2016. Pentingnya Kualitas Pribadi Konselor Dalam Konseling Untuk Membangun Hubungan Antar Konselor Dan Konseli, Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, Vol.1, No.1

Wahyuningsih, Diana Dewi. 2020. Panduan untuk Konselor. Purwodadi:CV Sarnu Untung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun