Sejak beberapa bulan yang lalu, aku menempati tugas yang baru; menjadi tenaga administrasi sebuah pusat stimulasi. Menyesuaikan diri dengan tugas-tugas baru, bikin aku seperti berkemas-kemas mo berangkat liburan yang tak direncanakan; serba bergegas dan cepat. Â Hahahaha.. Menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru ini dan melakukan adaptasi dengan cepat membuat tubuh menjadi pegal. Dan, segera saja aku rajin ke tempat pijat. :)
Kali ini, jumlah anak-anak yang lebih muda menjadi tamu rutinku. Anak-anak yang datang berusia antara 6 bulanan hingga 5 tahunan. Sebagian dari anak-anak ini masih digendong karena berusia di bawah 2 tahun. Anak-anak di usia-usia yang sangat menggemaskan, bukan? Tapi, aku bertahan untuk tidak mudah menjadi gemas dan menyubit pipi mereka. :)
Kursiku ada di ruang tamu. Posisi kursiku antara meja administrasi dan lemari bufet yang menempel sepanjang dinding pembatas ruang tamu dan ruang tengah. Nyaris tidak banyak ruang di sekitar tempat dudukku supaya anak-anak tidak melintasinya dengan mudah. Demi keamanan tulang punggung, aku memilih menggunakan kursi tanpa sandaran. :)
Di sebelah lemari bufet yang ke arah dapur, ada kaca setinggi sekitar 2 meter. Sedangkan di sisi lemari bufet satu lagi, ada kulkas yang juga menempel ke dinding pembatas. Di dalam kulkas, ada susu dan air mineral untuk dijual. Tidak jauh dari meja administrasi, ada sofa dan beberapa kursi yang disusun sehingga membentuk area. Di tempat itulah anak-anak bermain, bercengkrama dan belajar bersosialisasi; area tersebut adalah area bermain.
Meja administrasi yang berfungsi menerima tamu, pada bagian kirinya diletakkan komputer. Di bawah komputer tersebut, ada mesin kasir. Sehingga, komputer tersebut tampak lebih tinggi dibandingkan kepalaku, Masih bagian dari meja administrasi, di bagian depan komputer terdapat pembatas yang lebih tinggi lagi beberapa sentimeter, sehingga posisiku seolah berada di sudut. Tentu saja tidak tersudut dengan benda-benda yang lebih tinggi, hehehehe.. Â
Dari sudut ini, aku bisa menyaksikan layar besar yang menampilkan kegiatan di 9 ruangan; ruangan-ruangan yang telah dipasang kamera pengawas. Dari sudut ini, aku bisa melihat ke arah dapur yang dihubungkan dengan pintu putar berkusen putih.Â
Dari sudut ini, aku bisa melihat ke arah pintu masuk; sekalipun aku lebih sering melongok kepala untuk melihat ke arah pintu dengan lebih jelas. Kompatemen-kompartemen meja administrasi dipasang di sisi kanan meja membuatku tidak leluasa; lututku sering kali terantuk pada penutup-penutup kompatemen-kompatemen tersebut.
Dari sudut sini, aku bisa mengawasi anak-anak mengambil mainan yang mereka sukai di rak-rak mainan, meletakkannya ke lantai lalu bermain baik sendiri maupun bersama. Dari sudut ini, aku bisa menyaksikan para nanny -- suster, mbak -- menikmati telepon selular mereka sambil menunggui momongan mereka.
Dari sudut sini, aku menyaksikan para mama, oma mengawasi anak-anak mereka dari layar lebar; juga sesekali mengobrol santai. Beberapa diantara mereka menjadi akrab dan berteman.
Dari sudut ini, ada banyak hal yang bisa diceritakan. Dari sudut ini.
***