By the River Piedra I Sat Down and Wept: Penemuan Atas Cinta Sejati
Seberapa besar kemungkinan pasangan cinta pertama ketika kembali berjumpa akan berhasil menjalin hubungan kembali? Apakah perasaan mendamba dulu bisa hadir lagi setelah berpisah sekian tahun? Di manakah tempat ideal untuk berjumpa sambil mengenang cinta lama yang ingin masih dipertahankan?
By the River Piedra I Sat Down and Wept (Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis) menceritakan perjalanan spiritual kekasih remaja Pilar setelah meninggalkan kota kelahirannya. Karya Paulo Coelho (1994) yang diterjemahkan oleh Rosi L. Simamora ini dengan 224 halaman ini, diterbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2005.
***
Setelah berpisah bertahun-tahun, Pilar dan kekasih remajanya bertemu lagi. Namun, Pilar mendapati pria itu sudah menjadi orang yang sangat berbeda; kekasihnya menjadi pemimpin spiritual yang tampan dan karismatik. Banyak orang mengikuti dan mendengarkan apa yang diucapkannya. Banyak orang ingin mengikuti, ke manapun dia pergi.
Pilar menduga-duga apa yang telah terjadi dalam hidup kekasihnya. Apa yang membuatnya menjadi berbeda. Pilar tidak bisa menemukan jawabannya. Rasa ingin tahunya itu, membuatnya setuju untuk melakukan perjalanan beberapa hari bersama-sama. Dan, Pilar ingn mengambil kesempatan memenangkan hati kekasihnya.
Tetapi, Pilar melihat pribadi yang berbeda dari kekasih remajanya dibandingkan orang yang sama beberapa tahun lalu. Dan, dengan beberapa hal, kekasihnya seperti orang asing yang sulit untuk didekati. Â Â
Setelah berjumpa dengan beberapa orang yang mengenal kekasihnya dan melakukan napak tilas perjalanan spiritual pria tersebut, Pilar, secara perlahan, mulai mengerti alasan kekasihnya. Sekalipun sulit, ada hal-hal yang membuat Pilar bertahan.
Pilar merindukan dan menginginkan kedamaian yang dimiliki pria itu. Juga, semua jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan dalam diam, yang terus saja berkonflik dan bersiteru dalam hati dan pikiran Pilar dalam waktu yang panjang. Tetapi, bisa jadi, Pilar akan kehilangan pria tersebut untuk selamanya. Â Memilikinya menjadi mustahil, karena kekasih masa remajanya tersebut hendak ditahbiskan menjadi imam.
Kekasih masa remajanya dan perjalanan iman pribadi, menjadi 2 hal yang diinginkan Pilar. Sampai akhirnya Pilar harus memilih salah satu diantaranya. Â