Apakah perpisahan bisa mengubah perasaan seseorang terhadap orang lain? Apakah kehilangan bisa mengubah cara pandang seseorang? Bisakah kenangan atas seseorang tidak mudah memudar?
People Like Us adalah buku karya Yosephine Monica yang diterbitkan oleh Penerbit Haru pada tahun 2014. Karya ini merupakan pemenang kompetisi yang diselenggarakan penerbit Haru - Â 100 Days of Romance. Buku dengan 330 halaman ini, berkisah tentang pertemuan kembali setelah berpisah 3 tahun lamanya. Tentang perpisahan yang sangat panjang setelah pertemuan kembali, yang sangat singkat.
***
Amy dan Ben, pertama kali saling menyapa ketika mereka tampil dalam sebuah penampilan musik mereka. Kala itu mereka masih sangat belia. Atau barangkali hanya Amylah yang mengingat bahwa mereka pernah saling bertukar sapa. Sapa ringan. Saking ringannya, mudah terbawa angin.. 😊 Itulah sebabnya Ben tidak pernah mengingat bahwa dia pernah bertemu Amy, sebelum mereka menjadi teman satu SMA.
Mengira Ben akan mengenalinya jika Ben mau melihat ke arahnya, Amy mencoba sebisanya selalu berada di dekat Ben. Entah di koridor, di kantin, di kelas yang sama, di sekitar loker. Namun, upaya Amy tersebut ditanggapi oleh Ben dan teman-teman Ben dengan tidak manis; sehingga Amy nyaris putus asa. Sikapnya yang ingin menarik perhatian Ben tersebut, sungguh berkebalikan dengan Ben. Ben sangat tidak menyukai keadaan tersebut!
Kanker
Penyakit ini tidak pernah gagal mengirimkan perasaan terpuruk yang menyedihkan dan suram, baik pada penderita maupun pada orang-orang terdekat penderita.
Namun, di sisi lain, terdeteksinya kanker stadium lanjut pada Amy, justru membuka peluang untuk Amy. Dengan bantuan teman dekatnya, Amy mencoba membujuk Ben untuk membezuknya ke rumah sakit. Kabar-kabar yang beredar yang mengatakan bahwa Amy sangat menyukainya, membuat Ben tidak bersedia membezuk.
Ketika akhirnya Ben bersedia datang, perlahan Ben melihat Amy dengan cara yang berbeda. Perlahan juga, Amy dan Ben bisa saling bertemu, saling memandang, saling berbincang. Lalu saling mengenal, selanjutnya menjadi teman baik yang bisa saling berbagi rasa sakit dan kehilangan.
Bagian sentimental dari saling mengenal ini adalah ketika Ben mulai membuka dirinya pada Amy. Dia menceritakan pada Amy tentang impian masa kecilnyanya menjadi seorang penulis. Amylah orang pertama -- setelah bertahun-tahun -- yang Ben beritahu tentang mimpinya tersebut. Amy, yang adalah seorang penulis, mendorong Ben untuk mulai menulis. Amy, menjadi pembaca pertama setiap tulisan Ben. Koreksi, masukan dan pemikiran Amy terhadap tulisan-tulisan Ben menjadi jembatan manis pertemanan mereka. Sampai, mereka berdua berhadapan dengan kenyataan memilukan; waktu yang sangat mepet! Bahwa akan tiba waktunya, Ben tidak bisa lagi berbincang dengan Amy. Akan tiba saatnya, Amy tidak akan ada lagi di kehidupan Ben. Akan tiba saatnya, Amy tidak akan ada lagi di dunia.