Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Imaji Cahaya

5 Juni 2022   20:47 Diperbarui: 5 Juni 2022   20:49 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penjelajah bergerak tangkas,
menunggangi waktu, menuju ujung dunia.
Mereka, memanggul berton-ton mimpi dan harap,
tentang negeri baru yang lebih bercahaya, lebih banyak kupu-kupu, lebih banyak kunang-kunang.

Petualang, mengatasi gelombang,
yang direkatkan pada riak dan ombak.
Terseret-seret pada biru,
yang membiru, sendu, pilu, kelu.

Pemberani-pemberani. Tak kenal lelah,
menyembunyikan sayap dan menyimpan gentar di tempat terdalam lubuk hati dan benak.
Menantang garis cakrawala,
mendatanginya dan mendorong garis tersebut, lebih jauh ke timur.

Mereka. Mereka. Mereka.
Para penjelajah ini...
Selalu mendapatkan cara untuk menemukan rumah yang baru;
Para petualang ini...
Selalu memperoleh cara untuk menemukan rumah yang baru;
Para pemberani ini..
Selalu meraih cara untuk menemukan rumah yang baru.

Mereka. Mereka. Mereka.
Menemukan rumah yang baru,
ketika tidak ada jalan pulang.
sekalipun tidak ada jalan pulang.

Dalam imaji cahaya.
***
Catatan dari kotaku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun