Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terlambat 30 Menit, Urung ke Belitung - sicaper 3

5 Februari 2022   04:49 Diperbarui: 5 Februari 2022   04:59 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pangkal Pinang adalah sebuah kota lain di pulau Bangka. Jaraknya 3 jam menggunakan bus kota dari Muntok. Mulai jam 10 pagi, bus dari Muntok ke Pangkal Pinang sudah berjalan. Aku tidak disarankan naik bus di terminal karena bus biasanya berjalan jika bus sudah penuh dengan penumpang. Mestipun demikian, ada begitu banyak bus yang akan tetap berjalan keluar dari terminal dengan harapan akan menjumpai penumpang di pinggir jalan. Kerabatku menemaniku hingga sebuah bus menuju Pangkal Pinang mendekat. Terlihat gunung Menumbing di kejauhan.

Perjalanan relatif lambat. Mungkin karena bus belum terisi penuh. Mendekati jam 1 siang, hatiku sudah mulai berdebar-debar, jantungku berdetak lebih kuat dan keringat dingin mulai menetes. Bus belum masuk terminal bus kota Pangkal Pinang padahal durasi 3 jam perjalanan darat menggunakan bus kota adalah batas maksimal jarak untuk Muntok dan Pangkal Pinang.

Jam 1 seperempat, bus memasuki terminal. Aku bersegera turun dan bertanya pada beberapa orang, angkot mana yang menuju pelabuhan Pangkalan Balam. Dalam perjalanan menuju pelabuhan, aku bersyukur sempat makan siang yang agak cepat, dalam perjalanan tadi. Andai belum makan siang, entah bagaimana mengatasi lapar di siang menjelang tidur siang dalam keadaan buru-buru begini.

Jam setengah 2, aku tiba di gerbang pelabuhan. Bergegas menuju loket untuk membeli tiket jetfoil menuju Belitung. Jetfoil sudah berangkat ....30 menit sebelumnya. Aku nyaris tak bergerak, saking kagetnya! Sempat bertanya, apakah masih ada jetfoil jam selanjutnya. Dapat informasi dari beberapa petugas, yang menatap dengan tatapan campuk aduk antara kasihan, iba dan tak sampai hati, jetfoil dari Pangkalan Balam menuju Belitung hanya ada 1 perjalanan setiap hari. Kalo mau, beli dulu tiket jetfoil untuk keberangkatan besok.

Aku tersenyum tenang, sok kuat.Kemudian meninggalkan loket, meninggalkan pelabuhan dengan kaki agak gemetar. Punggung berasa sangat panas, seperti ditatapi banyak mata. Jelas hanya perasaan belaka. Untuk apa mereka melihat punggungku. :p

Ternyata, aku terlambat...

Aku menatap nanar ke arah jetfoil yang sudah meninggalkan dermaga. Ke arah laut. Dan ke arah Belitung yang jaraknya masih sekian mil laut lagi. Aku melihat jauh ke arah rencana di masa mendatang yang akan membawa aku ke Belitung. :) Aku melihat diriku mengelilingi beberapa pulau kecil di sekitar pulau Belitung. Aku memimpikan menikmati kopi dari kedai kopi satu ke kedai kopi lainnya di tepi pantai Manggar. Aku ...

***

Menunggu waktu pulang ke Muntok, ke Palembang, aku memutuskan menginap di penginapan sangat sederhana di dekat pelabuhan. Aku bertemu dengan penumpang KM Kelud yang juga menginap di penginapan yang sama. Keesokan siang, dari dermaga --sisi lain pelabuhan, tempat sandarnya beberapa kapal patroli -, aku melihat kapal besar milik PELNI yang sedang buang sauh agak jauh dari dermaga Pangkalan Balam. Aku tersenyum sambil menghibur diri sendiri. Aku sudah cukup dekat ke Belitung untuk bisa mengunjunginya kelak. (RS)

***

#sicaper

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun