Berteman dengan pribadi yang memiliki perbedaaan yang dibentuk oleh lingkungan keluarga dan masa lalu yang berbeda membuat tiap pribadi menjadi unik dan menarik dengan cara masing-masing.
Kesulitan pertama dalam persahabatan adalah menyaksikan kelemahan diri sendiri yang ternyata bisa membuat jengkel dan kesal sahabat yang kadangkala kita kira sangat toleran.Â
Nah, persahabatan tidak sehalu itu. Natur manusia yang terbatas membuat setiap orang dalam persahabatan harus berjuang menjadi teman.
Ji Yeon, So Hee dan Ji Koo melewati tahun-tahun persahabatan dengan segala dinamikanya baik di puncak kehidupan maupun di kelamnya lembah duka.Â
Kehilangan pekerjaan, patah hati, meninggalkan rumah, kehilangan anggota keluarga karena kematian, dijauhi teman sekerja, tidak akur dengan orangtua, menanggung beban rasa bersalah, ditolak dan dicampakkan, punya kebiasaan buruk yang susah hilang, patah hati.Â
Dalam terpaan kesulitan, mereka bertiga terus ada bagi yang lain. Tidak selalu sepakat untuk banyak hal. Namun, Ji Yeon, So Heed an Ji Koo sepakat untuk terus berteman apapun keadaan yang menimpa mereka.
***
Seperti layaknya semua hubungan persahabatan di mana-mana tempat di seluruh dunia, waktulah yang akan menajamkan jenis dan model pertemanan yang bagaimana yang akan muncul.
Konflik, kesulitan, patah hati, penderitaan, luka dan kehilangan, entah membuat hubungan menjadi buyar atau menjadi lebih kuat dari sebelumnya selalu menjadi bahan bakar ampuh dibandingkan apapun pada konteks relasi yang membutuhkan timbal balik. Namun, membiarkan seorang teman menjalani hidup secara auto-pilot sesekali, menolong diri sendiri untuk memahami seberapa besar diri sendiri mengenal kebutuhan teman akan sahabat sejati. (RS)
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H