Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Coffee Friends: Menikmati Hasil Olahan Jeruk di Kedai Kopi Sambil Berdonasi

1 Februari 2022   00:38 Diperbarui: 1 Februari 2022   00:39 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coffee Friends adalah sebuah kedai kopi yang berada di tengah-tengah perkebunan jeruk yang menjadi tempat berkumpul teman dan keluarga sambil menikmati makanan dan minuman. Reality show yang rilis tahun 2019 terdiri atas 10 episode dengan durasi 70 -- 90 menit per episode. 

Konsepnya diambil dari ide yang sudah dikerjakan Yoo Yeon Seok (Hospital Playlist, Mr. Sunshine, Beauty Inside, Warm and Cozy, Reply 1994, Dr. Romantic) dan Son Ho Jun (The Light in Your Eyes, Warm and Cozy, Reply 1994, Was It Love?), yaitu berjualan untuk donasi. Yeon Seok dan Ho Jun, menggunakan truk kopi, berjualan kopi yang hasil penjualannya didonasikan kepada anak-anak yang membutuhkan. Antrian pembelinya selalu panjang. Well, siapa tidak ingin membeli kopi yang dijual oleh pesohor...  

Kemudian datang tawaran untuk melakukan yang sama, namun berjualan kopi di sebuah tempat dengan tambahan roti dan makanan untuk sarapan kesiangan. Selanjutnya akan dikembangkan jenis makanan dan minuman yang menggunakan jeruk lokal karena kedai tersebut berada di sebuah perkebunan jeruk di pulau Jeju. 

Sebuah memulai mengoperasikan kedai tersebut, Ho Jun dan Yeon Seok ke pulau Jeju, melihat perkebunan jeruk tempat dan bakal calon sebuah kedai kopi akan di tempatkan di sana. Bahkan merancang interior ruangan sehingga terlihat cantik dari luar juga efektif efisien dalam penggunaan ruang berbentuk portrait. 

Dari sebuah bangunan yang berdiri di tengah-tengah perkebunan jeruk seluas 9.900 m2, direncanakanlah sebuah kedai kopi dengan 2 jendela besar di kedua sisinya, bar di tengahnya, dapur di sudut kiri belakang dan ruang cuci piring di sudut kanan belakang dengan oven besar setinggi langit-langit ruangan yang membatasi ruang cuci piring dan kedai. 

Di episode awal, ada 5 orang yang bekerja: menyiapkan semua dan memanggang roti; menyiapkan kopi dan minuman lain; melayani meja (menerima pesanan, melanjutkan pesanan ke bagian dapur dan barista). Intinya adalah pengelolaan ruang dan asisten dapur. Semuanya (secara bergantian) berperan sebagai manajer ruangan dan staf serba bisa di dapur. Pada saat mereka melayani pembeli, sekalipun awalnya sulit, kian hari kian gerakan mereka melayani pengunjung tampak seperti menari di lantai dansa. Yang satu tidak menginjak kaki yang lain. Dari kamera yang diletakkan di langit-langit kedai terlihat harmonisasi gerakan para pekerja kedai. 

Jeruk-jeruk yang sedang panen menunjukkan keindahannya sendiri. Pulau Jeju terkenal dengan perkebunan jeruknya. Pemilik kedai kopi pun memanfaatkan jeruk-keruk tersebut. Selain dijadikan bahan membuat jus jeruk, kopi jeruk dan selai jeruk yang dijadikan pendamping roti; jeruk-jeruk tersebut juga dijual pada para pengunjung kedai kopi. Bahkan, pengunjung boleh mengambil sendiri buah jeruk dari pohonnya dengan membeli terlebih dulu tas ramah lingkungan. Kegiatan panen buah memang salah satu kegiatan yang menyenangkan.

Sebanyak 10 episode akan ada pekerja paruh waktu yang datang silih berganti membantu. Termasuk Baek Jong Won yang adalah guru memasak Ho Jun dan Yeon Seok. Hehehehe...

Demi suksesnya kedai Coffee Friends, Yeon Sok dan Ho Jun mempersiapkan diri dengan belajar memasak dan membuat roti. Bahkan Ho Jun adalah barista bersertifikasi. Setiap episode, Yeon Sok akan mempersiapkan menu baru sambil melatih terus kecakapannya masak. Omong-omong, Yeon Sok terkenal sebagai aktor yang jago masak..

Note:
Karena tidak ada harga pada daftar menu, kebanyakan pengunjung mengalami kesulitan untuk menentukan sendiri pembayaran. Untuk sistem pembayaran, mereka menyediakan kotak di setiap meja juga mesin gesek di dekat barista. Semua metode pembayaran disediakan, baik tunai maupun menggunakan kartu debit.

Ada banyak kali, ketika makanan dan minuman sedang disiapkan, kamera akan menampilkan dengan gerak lambat tata cara penyajian makanan dan minuman. Sungguh terlihat indah dan kewreeen... hehehehe... (RS)
***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun