Lagu-lagu asing dengan nada-nada lembut,
kursi-kursi yang jaraknya berdekatan,
udara yang berisi puisi melankolis seorang yang patah hati,
entah mengapa, terasa akrab.
Lampu-lampu yang digantung rendah dengan pencahayaan kuning lembut,
lukisan bunga kaktus di kanvas kasar yang digantung di dinding,
barisan buku-buku bersampul plastik,
seolah d jvu yang enggan tuntas.
Aku merasa romantis.
Dalam romantisme sore, yang mencumbu jingga,
tak pelak, menempelak laba-laba, yang enggan peduli.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!