Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Masa-masa yang Terhenti

24 Desember 2021   23:45 Diperbarui: 24 Desember 2021   23:51 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bertambah tua tidak sesulit masa muda
Berlalunya sekejap...
...dan waktu menjauh tertinggal di belakang.

Terlalu cepat, sehingga kita tanpa sadar terus menoleh.
Seperti terburu-buru, sehingga tanpa sadar kita jarang berhenti..
Seolah tak beranjak, sehingga menunda menjadi semakin mudah.
Sampai...
...masa pun terhenti
.

Apakah kau beruntung?
Kau tak menua.
Tahun yang kau telah jalani sama seperti tahun yang sudah kutempuh.
Tahun yang selesai kau telusuri sama seperti jumlah tahun di belakangku kini.
Apakah kau beruntung di hidupmu yang telah terhenti, kini?

Apakah kau beruntung?
Kau tak beranjak tua.
Jumlah hari yang kau telah jalani sama seperti jumlah hari yang sudah kutempuh.
Jalan yang selesai kau telusuri sama seperti jalan setapak milikku di belakangku kini.
Apakah kau beruntung di hidupmu yang telah terhenti, kini?

Masa-masa yang telah terhenti,
Musim-musim yang tak lagi kau lewati, jalani, lalui.
Waktu telah berhenti untukmu,
Juga aroma daun, langit, buah dan bunga pada segenap musim.
***
Catatan dari kotaku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun