Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Penyesalan Tiada Ujung

22 November 2021   23:24 Diperbarui: 22 November 2021   23:39 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada hal-hal yang akan menghantuimu selamanya.
Butuh waktu selama-lamanya, entah lama, entah selamanya.
Perasaan yang semestinya diungkapkan, dalam perasaan bersalah yang mendalam.

Ada hal-hal yang tidak mudah dilupakan.
Butuh waktu entah puluhan hari, entah puluhan jam.
Hal-hal yang seharusnya dilakukan, namun abai demi gengsi.

Ada hal-hal yang akan menghantuimu selamanya.
Butuh waktu selama-lamanya, entah lama, entah selamanya.
Tindakan yang semestinya dilakukan, sebaik-baiknya, sekuat-kuatnya, semampunya,
selagi masih ada waktu, selagi diberi kesempatan.
Namun, berlalu begitu saja diserbu bimbang, ragu dan bukan pendapat diri.

Ada ungkapan-ungkapan kasih yang terngiang selalu.
Baik piknik, berwisata, tamasya.
Baik waktu, makan malam, ngopi.
Baik pelukan, kecupan, genggaman.
Baik pujian, ungkapan manis dan menyenangkan.
Namun, ungkapan kasih tersebut kalah dibandingkan dengan waktu yang tersedia.

Penyesalan, membuatmu merasa kesepian dan sendirian.
Namun, entah sekali atau sepuluh kali, entah berkali-kali,
luka akibat penyesalan, menyerap senyummu tanpa ragu, tanpa ampun.

Penyesalan...
...menyesakkan hati dan perasaanmu.
...mengambil kegembiraan dan sukacitamu.
...merampas ketangguhan dan ketekunanmu.
...mengeringkan tulangmu.
Sampai tak bersisa.

Penyesalan tiada ujung, serupa jalan terjal nan curam,
tanpa bisa berbalik arah.
***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun