Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Compares dan Contrasts Kang Jae dan Lee Bu Jeong pada Drama "Lost"

27 Oktober 2021   00:27 Diperbarui: 27 Oktober 2021   00:49 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Drama Lost ini berkisah tentang kehidupan sulit nan rumit dengan penokohan yang cenderung pesimis menghadapi keseharian mereka. Pesimis, entah karena kegagalan beruntun, entah kesulitan yang tak kunjung berlalu, entah keberuntungan yang tak pernah berpihak, entah pergumulan yang tak mereda, entah kemelut hidup.  

Kang Jae adalah seorang pemuda trendi yang selalu terlihat kesepian. Lee Bu Jeong adalah seorang penulis yang bermimpi memiliki hasil karya sendiri yang dipajang di toko buku. 

Hidup Kang Jae dan Bu Jeong mulai beririsan karena ayah Bu Jeong tinggal di bangunan apartemen yang sama dengan Kang Jae. Berada di lantai yang sama, apartemen Kang Jae berada di unit terakhir di lantai tersebut. 

Setelah 8 episode, aku melihat ada beberapa kemiripan antara Bu Jeong dan Kang Jae. Persamaan pertama adalah mutual friend. Kang Jae dan Lee Bu Jeong memiliki seorang mutual friend yang bernama Jeong Jeong Woo. Kang Jae menemukan surat bunuh diri Bu Jeong di kamar Jeong Woo.  

Sementara Jeong Woo, sahabat Kang Jae, ditemukan bunuh diri dengan seorang ibu tunggal di dalam sebuah mobil yang terbenam di sungai. Jeong Woo dan Bu Jeong adalah anggota di sebuah klub ingin-bunuh-diri. 

Yang kedua adalah kedekatan pada ayah. Kang Jae dan Bu Jeong memiliki kedekatan yang memikat dengan ayah masing-masing. Kang Jae menemukan surat Be Jeong pada ayahnya yang menceritakan mimpi-mimpinya dulu namun masih belum terwujud hingga umurnya yang ke-40 tahun. 

Persamaan ketiga adalah perasaan gagal akut yang membayangi langkah. Luka karena kegagalan tidak mencapai impian sejak lama sebagai penulis yang berhasil, membuat perasaan gagal membayangi langkah Bu Jeong. Yang lebih menyedihkan ketika mendapati seorang penulis lain melakukan kecurangan dengan mengaku-aku tulisan-tulisan karya Bu Jeong yang dibukukan sebagai miliknya. 

Yang keempat adalah menyimpan duka perpisahan karena kematian. Bu Jeong menyimpan kelam berduka sejak keguguran ketika kehamilan sudah berjalan 5 bulan. 

Duka yang masih terus terlihat setiap kali Bu Jeong berpapasan dengan ibu muda dengan bayi mereka. Gang Jae masih bersedih sekalipun kematian ayahnya telah berlalu bertahun-tahun lampau. Duka karena ayahnya meninggal lebih dulu sehingga punya alasan mengabaikan Kang Jae dan ibunya.  

Persamaan yang kelima adalah bahasa kasih yang sama, merasa dikasihi ketika diberi ruang untuk diri sendiri. Bu Jeong selalu membutuhkan waktu sendiri untuk berpikir dan merenung. Sekalipun seringkali suaminya, Jeong Bu, berniat mendekati dan ingin mengajak berbincang; Bu Jeong selalu menolak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun