Cahaya lampu yang berasal dari rumah-rumah penduduk tersebut terlihat seperti kunang-kunang yang sedang terbang di kegelapan. Sekalipun panorama alam, bentang hijau dataran dan rentang biru perairan tidak terlihat karena gelapnya malam, namun suasana danau Toba di waktu malam tidak kalah memikatnya. 😊
Lewat tengah malam, kami tiba di pelabuhan Nainggolan. Setelah berjalan sekitar 5 menit, kami tiba di rumah oppung.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama 15 jam, menggunakan pesawat-mobil-dan-kapal, akhirnya kami bisa berbaring di atas tilam.
Belakangan, setelah kami kembali ke kota kami, aku memandang peta pulau Samosir agak lama dan mengamati rute perjalanan air kami.Â
Perjalanan menggunakan kapal menuju ke Nainggolan adalah perjalanan tercepat yang mungkin bisa kami lakukan. Jika menggunakan feri, entah berapa jam lagi sebelum akhirnya tiba di Nainggolan.
Baik siang maupun malam, pesona danau Toba dan pulau Samosir memang tidak pernah habis diceritakan. Tidak pernah habis. 😊 (RS)
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H