Wajah yang dulu akrab,
suara yang dulu karib,
tawa yang dulu kerap,
kini menjadi asing.
Tak mengapa. Toh sebelumnya memang pernah asing.
Semua yang pernah biasa hingga terbiasa dan jadi kebiasaan,
Akan menjadi asing pada waktunya.
Sebelum akrab, pernah asing.
Setelah tak akrab lagi, toh akan asing.
Demikian juga kita.
Dulu, kita asing satu dengan lain.
Kemudian, kita menjadi karib satu dengan yang lain.
Kini, kita memilih saling menjadi orang asing.
Semua yang pernah akrab telah asing kini.
Tak mengapa.
Menjauhlah.
Usah menjadi akrab lagi.
Karena asing pun (kelak) akan menjadi akrab dengan diri.
***
Catatan dari kotaku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H