It's Ok to Not be Ok adalah drama yang menceritakan hidup 2 bersaudara (Moon Sang Tae dan Moon Gang Tae) yang setelah meninggalkan kampung halaman karena kematian ibu mereka, bertahun-tahun kemudian kembali lagi ke kampung halaman mereka.Â
Sang Tae, anak tertua, menjadi satu-satunya saksi pembunuhan ibunya. Dan hal itu menimbulkan dampak trauma yang hebat yang mengejar 2 bersaudara ini selama bertahun-tahun.
Aku baru tahu setelah menonton drama ini bahwa orang yang hidup dengan autis bukan hanya sekedar autis saja. Bahkan ada istilah autis spektrum. Dan autis spectrum adalah yang terberat diantara gangguan perkembangan pervasive.
Pengertian umumnya, autisme adalah perkembangan serius yang menggangggu kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi. Atau, gangguan yang terjadi pada otak yang menyebabkan orang yang hidup dengan autis seperti layaknya seorang yang antisosial.
Moon Sang Tae, abang Moon Gang Tae, menjalani hidup dengan autis spektrum. Maka, cara Gang Tae menjaga Sang Tae berbeda dengan cara yang biasa. Ada banyak rutinitas yang terpola dengan sangat hati-hati.
Aku sudah menonton sampai episode 12 drama Korea ini dan mulai belajar mengenali orang yang hidup dengan autis. Berikut ini adalah beberapa perilakuk yang tampak pada Sang Tae, antara lain:
1. Menghindari kontak mata
Gangguan pada syaraf pada Sang Tae membuatnya mengalami ganngguan berkomunikasi, salah satu caranya dengan menghindari kontak mata. Sehingga, lawan bicaranya harus menyamakan posisi mata ketika hendak berbicara dengan Sang Tae.
Setiap kali Gang Tae hendak berbicara pada Sang Tae, Gang Tae akan merendahkan tubuhnya, merendahkan suaranya, kemudian merendahkan matanya hingga sejajar dengan mata Sang Tae sebelum mulai berbicara. Â Â
2. Kecenderungan menyakiti diri sendiri
Kemampuan berkomunikasi yang terbatas membuat kecendurungan Sang Tae menyakiti dirinya sendiri untuk mengekspresikan perasaan marah, takut, kecewa dan tidak puas.