Maka biarlah rindu ini luruh menjadi debu.
Namun, rindu datang lagi di hidupku. Engkau datang satu semester lalu. Rindu padamu menyelip memasuki hatiku. Perlahan menyelinap, dua minggu yang lalu. Laksana malam muda sehabis dibasahi gerimis malu. Engkau, di sudut sana, berkerlip seperti lampu. Aku ingin engkau tetap ada di situ, bagai lembar-lembar halaman ketika tertutup sebuah buku.
Aku merindu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!