Yang sudah pernah mengunjungi Tana Toraja akan mengakui bahwa selain udara yang dingin, panorama hijau yang menyegarkan mata dan barisan rumah Tongkonan yang bisa disaksikan dari dalam kendaraan sepanjang perjalanan menuju Tana Toraja yang dimulai ketika memasuki tepi Rantepao, maka keindahan alamnya karena kontur tanahnya yang berbukit-bukit adalah yang memikat hati para wisatawan.
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Tana Toraja adalah 2,5 -- 3 jam menggunakan mobil, jika perjalanan dimulai dari kota Palopo. Sepuluh menit meninggalkan Palopo, jalanan perlahan menanjak naik dan berbelok-belok.Â
Setelah 20 menit, akan mulai menyaksikan lembah-lembah hijau. Lembah hijau yang memanjang dengan kontur tanah berbukit-bukit hingga di kejauhan kami sesaat menyaksikan laut, yang kemudian diikuti pemandangan lembah hijau lainnya. Namun, dalam perjalanan menuju Toraja, kebanyakan lembah terlihat di sisi kanan kendaraan.
Dari bukit-bukit di sisi kiri, aku melihat di beberapa tempat ada sumber air kecil yang memancar keluar dengan deras. Tampak seperti air terjun berukuran mini. Karena udara semakin dingin, keinginan kami hendak ke toilet pun semakin besar. Ada beberapa toilet sederhana berada di pinggir jalan sepanjang Palopo-Rantepao.Â
Dalam perjalanan kembali dari Toraja menuju Palopo, kami ada kesempatan berhenti dan beristirahat sesaat, aku menuju toilet kecil darurat yang ada. Toilet tersebut darurat karena empat dindingnya hanya menggunakan kain terpal sederhana dan tanpa atap. Toilet tersebut berhadapan langsung dengan jurang. Jurang yang tak nampak dasarnya. Dan airnya sangat dingin. Seolah-olah telah direndam es yang sangat banyak sepanjang malam. Dingin yang sangat menusuk hingga ke tulang.
Semoga punya kesempatan lagi menikmati hutan pinus di negeri berselimutkan awan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H