Informasi epigenetika kini bisa dimanfaatkan untuk menerka orientasi seksual pria dengan ketepatan 70%. Yang dimaksud dengan informasi epigenetika di sini adalah informasi yang bukan didapat dari kode gen dalam DNA, melainkan dari modifikasi DNA itu sendiri, dalam hal ini modifikasinya adalah metilasi. Pola metilasi inilah yang nantinya bisa dipakai untuk menerka apakah seorang laki-laki homoseksual atau bukan.
Namun demikian, metilasi DNA ini bukanlah bawaan lahir, namun terjadi setelah lahir akibat berbagai faktor lingkungan. Apakah temuan ini nantinya akan membawa kita kepada temuan lain sehingga kita mampu menerka akan seperti apakah orientasi seksual seseorang? Apakah si A akan menjadi pedofil? Kita nantikan saja perkembangan ilmu untuk kehidupan yang lebih baik.
SUMBER
American Society of Human Genetics. Epigenetic algorithm accurately predicts male sexual orientation. ScienceDaily, 8 October 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H