Mengunakan kereta api dari tempat tinggal di Serpong ke kantor Jakarta merupakan keseharian yang harus dijalankan. Setiap hari pemandangan penumpang dengan  handphone ditangan kadang-kadang yang memakai handset yang diletakan ditelinga disuguhkan setiap hari. Perilaku kebanyakan orang di stasiun Rawa buntu, Tangsel merupakan perilaku yang membuat sesuatu ketertarikan untuk diperhatikan.
Bayangkan saja jumlah perhari rata-rata penumpang yang sama berdiri disitu serta menaiki kereta dengan jadwal yang hampir sama juga berada dilokasi yang sama. Akan tetapi hampir rata-rata 10 orang yang berdiri di stasiun tersebut melakukan beberapa kegiatan seperti ada yang membaca koran dan bermain gadget. Berbicara dengan sesama atau bertegur sapa sangat minim sekali ditemui dalam 1 bulan pemantauan.
Setelah itu, ketika kereta datang, barulah beberapa orang dari 10 orang tersebut melipat korannya dan memasukan kedalam tas lalu masuk kedalam kereta, sedangkan sisanya masuk kereta dengan memegang gadget. Ketika didalam kereta 10 orang dari yang diamati 9 memegang gadget sambil membaca dan lainnya sedangkan 1 orang hanya menatap keluar jendela. dari 10 orang tersebut jelas tidak ada saling berbicara satu sama lain.
Dari pengamatan tersebut, sebenarnya ada sisi yang dapat didalami terkait perubahan perilaku:
1. dengan semakin meningkatnya informasi via tehnologi dapat membantu orang menjadi mencari informasi dengan cepat tapi sayangkan mereka kehilangan waktu-waktu sosial mereka dengan virtual manusia;
2. untuk kesehatan: jelas bermain gadget karena bentuknya kecil jadi kalau mau baca harus menunduk trus mata harus sedikit dibesarin agar bisa membaca tulisan yang kecil-kecil lalu lalu kehimpit kiri-kanan, lalu terhempas hempas dikereta karena tidak pegangan lalu menganggu sebelahnya atau kiri kanannya yang juga sedang memegang gadget. Jadilah badannya sakit.
3. Keselamatan: jelas bergadget ria apalagi kalau pake handset tidak bisa mendengar informasi dari kepala kereta atau masinis. kalau ada apa-apa pasti deh bisa panik duluan.
Tapi sebenarnya kalau bergadget ria di kereta ada juga keuntungannya: seperti bisa komunikasi dengan komunitas Rombongan Kereta (Roker), atau bisa twit komplain soal kereta, bisa dapat informasi lain via gadget secara cepat. Hanya saja kita kehilangan bersosial dengan sesama manusia, mentrasnfer segala kebaikan kepada sesama manusia secara virtual, merasa tidak penting terhadap manusia lain yang parahnya bisa jadi selfish bukan selfie loh...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H