Tinggi nya pernikahan anak Di Indonesia timbul oleh berbagai macam faktor antara lain  kurangnya pengetahuan seksual.Â
Pendidikan seksual merupakan salah satu tantangan nya pengetahuan yang sangat minim diajarkan Di dunia pendidikan formal dan non formal, bagaimana Tidak dengar kata "seksual" saja orang Sudah memberikan lebel kata yang negatif/porno/tabu/ga sopan dan lainnya.Â
Padahal pendidikan seksual sangat penting diajarkan kepada anak kita sejak dini agar anak sadar akan kesehatan reproduksi serta menghindari terjadinya pernikahan anak. Apalagi dengan kondisi technology terbuka dimana informasi yang tersebar melalui platform komunikasi dan sosial media Tidak dapat dibendung dengan tersebarnya video dan gambar yang menunjukan kegiatan sek -Jika anak Tidak mendapatkan pendidikan yang benar terkait seksual maka bisa saja anak menjadi penasaran dan tidak menjaga kesehatan reproduksinya dengan baik - akibatnya bisa terjadi pernikahan anak.
Oleh sebab itu, penting sekali perubahan pandangan dan pemikiran Untuk melihat bahwa  pendidikan seksual merupakan langkah  pencegahan dan penting diterapkanÂ
Dari sisi domestik, Paling Tidak peran pendidikan seksual bisa berjalan mulai dari keluarga, dilakukan oleh orang tua Karena orang tua lebih dekat terhadap tumbuh kembang anak, sehingga perubahan fisik anak dan prilaku anak terhadap seksual tersebut bisa disandingkan dengan pendidikan seksual dengan mengunakan nilai2x keluarga atau Agama ataupun culture agar anak bisa memahami dengan baik dan menerapkannyaÂ
Di sisi publik, pendidikan seksual dapat dilakukan oleh lembaga kesehatan, lembaga sea daya Masyarakat dan pendidikan dan lainnya.
Gabungan dua sisi ini akan mendorong penuri an angka pernikahan anak dan menjamin pembangunan Manusia Indonesia lebih baikÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H