Mohon tunggu...
nety tarigan
nety tarigan Mohon Tunggu... Konsultan - Perempuan AntiKorupsi

Bekerja dengan masyarakat khususnya anak dan perempuan untuk mendorong mendapatkan keadilan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Jalan Panjang Pengelolaan Food Loss dan Food Waste

19 Agustus 2022   07:09 Diperbarui: 19 Agustus 2022   07:20 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara peningkatan pembangunan kerap kita menghubungkan dengan faktor pasar dan ekonomi, padahal ada faktor yang penting untuk dapat peningkatan pembangunan lebih cepat dan berkelanjutan haruslah memperhatikan juga faktor food Loss dan food waste.

Menurut data global, 1,3 M rata-rata pertahun  food waste yang dihasilkan. Dan jumlah tersebut salah satunya dikontribusikan oleh Indonesia.

untuk mengelola food Loss dan food waste disadari tidaklah mudah. Salah satu kendala Pengelolaan food waste dan food Loss di Indonesia dalam konteks pembangunan yaitu masih rendahnya pemahaman masyarkat khusus di daerah dengan pendidikan yang tidak terlalu tinggi.

kata food Loss dan food waste sangat dikenal di elit pusat atau pengambil keputusan dan belum turun kepada tingkat masyarkat, padahal kesuksesan didalam pengelolaan food Loss dan food waste adalah pada tingkat perubahan prilaku masyarakat, dan kolektif aksi bersama dari seluruh elemen masyarkat. 

Menurut data hasil survey menunjukan bahwa masyarakat Indonesia lebih mengenal dengan kata food waste dibandingkan food Loss. Food waste lebih dikenal dengan kata sisa makanan sedangkan food Loss masih ada beberapa mengasosiasikan terhadap food waste atau sisa makanan yang menjadi sampah.

Ketidaktahuan dan belum adanya kesadaran masyarakat inilah yang harus ditingkatkan jika pemerintah Indonesia ingin mengurangi food Loss dan food waste untuk mengelola perubahan iklim dan peningkatan pertumbuhan kesehatan masyarkat untuk pembangunan.

Selain itu penggunaan kata food Loss dan food waste harus dapat diejahwantahkan kepada bahasa yang lebih praktikal kepada masyarkat agar masyarkat memiliki kesadaran untuk melakukan aksi nyata-agar perubahan pengurangan food waste sekitar 115-184 kilogram perkapita per tahun menurut data bappenas bisa ditekan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun