Mohon tunggu...
nety tarigan
nety tarigan Mohon Tunggu... Konsultan - Perempuan AntiKorupsi

Bekerja dengan masyarakat khususnya anak dan perempuan untuk mendorong mendapatkan keadilan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Me-Time" Terampas saat Pandemi Covid-19

11 Mei 2020   17:04 Diperbarui: 11 Mei 2020   17:03 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hampir tiga bulan dirumah, kumpul dengan keluarga dan tinggal dirumah guna mendukung programme pemerintah untuk mengurangi laju penyebaran virus Corona di Indonesia. Bukan jal yang mudah bagi manusia yang bersosial untuk tinggal dirumah hampir 24 jam saat pandemic covid-19.

Kesibukan yang dijalani bertahun-tahun membuat manusia terbiasa melakukan multi aktivitas sehingga terkadang manusia khususnya perempuan baik yang single atau ibu rumah tangga membutuhkan yang namanya "me-time" untuk setiap orang dapat memberikan waktu untuk diri sendiri melakukan hal yang berguna bagi pribadinya sehingga rasa bahagia timbul.

Masa pandemic covid-19 ini dengan pembatasan gerak ternyata membawa dampak bagi setiap orang bukan saja dalam hal untuk bersosialisasi tapi juga terhadap diri sendiri. Berada dirumah 24 jam sendiri atau bersama keluarga dari hari ke hari dan bahkan bulan ke bulan pastilah membuat orang dalam rumah menimbulkan "stress" 

Kegiatan rumah yang berulang-ulang dilakukan tanpa ada variasi akan menimbulkan kejenuhan bagi setiap orang, bukan saja itu, waktu sendiri atau me-time yang dilakukan setiap orang baik anak sampai orang dewasa untuk melakukan kegemarannya seperti membaca, menulis, berolahraga, ke salon, karaoke dan lain-lain sangat sulit dilakukan sesuai dengan kemauan diri sendiri. 

Terkadang, ketika kita ingin melakukan me-Tien dirumah terhambat dengan kegiatan yang lain karena tuntutan dalam rumah. Harus toleransi pasti, toleransi pasti dilakukan ketika hidup bersama dalam suatu rumah apalagi kalau jumlah dalam rumah lebih dari dua orang; akan tetapi me-time tidak dapat dilakukan ketika tuntutan interaksi dalam rumah dilakukan. 

Akibatnya kejenuhan dan silence stres akan timbul yang diikuti dengan badan pegal, tidak ada semangat untuk melakukan sesuatu, menjadi marah untuk hal kecil, sampai merasa sendiri. 

Lalu bagaimana untuk mengatasinya, cobalah bercerita dengan siapa saja yang dianggap dekat seperti sahabat kemudian mencoba mengingat masa-masa indah yang lucu yang dapat membangkitkan memori indah untuk memacu kebatinan menjadi gembira, bangun komunikasi cita-cita seperti jika covid sudah hilang aku akan melakukan hal yang aku suka atau pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi, dan mencoba membangun rencana indah. 

Jika rasa sudah pulih, cobalah mencari moment untuk melakukan me-time dalam rumah seperti duduk didepan teras menghitung bintang, dandan, potong rumput, apa saja yang dapat dikerjakan sendiri tanpa ada orang lain sambil menikmati moment.

Mengembalikan me-time saat pandemic covid-19 ini akan membantu kita mengurangi kecemasan dan stress sehingga kita bisa bertahan dalam jangka panjang dalam rumah untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Salam sehat untuk jiwa dan badan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun