Mohon tunggu...
nety tarigan
nety tarigan Mohon Tunggu... Konsultan - Perempuan AntiKorupsi

Bekerja dengan masyarakat khususnya anak dan perempuan untuk mendorong mendapatkan keadilan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Napas Nina Bersandar dengan NICU

19 Desember 2017   17:20 Diperbarui: 19 Desember 2017   17:23 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapakah yang pernah mendengar "NICU" ? Mungkin hanya sebagian Ibu-ibu atau keluarga muda mengetahui NICU atau keluarga yang pernah mengunakan. 

Aku sendiri juga sebagai ibu yang punya anak dua, baru mengetahui NICU dengan baik ketika sahabatku Attin yang tiba-tiba melahirkan di bulan ke 6 akibat pecah ketuban. Super deg-deg'an saat mengetahui Attin harus  menjalani operasi untuk menyelamatkan bayi mungil yang bernama Nina. Hari itu, seluruh keluarga menyambut gembira karena kelahiran Nina, sayangnya Nina harus berada di NICU suatu singkatan dari Neonatal Intensive Care Unit atau lebih dikenal sebagai ruang rawat intensif untuk merawat bayi prematur.

Ngomong-ngomong soal NICU, perlu diketahui bahwa tidak semua rumah sakit memiliki NICU. Padahal kelahiran tidak diduga dan berpotensi bayi lahir prematur bisa dimana dan kapan saja. Hal ini yang menjadi perhatian dimana NICU sangat penting dipunyai oleh rumah sakit di seluruh Indonesia. Belajar dari kelahiran NINA dimana saat itu dilahirkan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Tambak, NICU menjadi sandaran NINA untuk bertahan hidup. Akan tetapi karena Rumah Sakit Ibu dan Anak yang tidak beraliansi dengan BPJS, memberikan layanan NICU dengan harga yang signifikan mahal, sehingga terkadang memberatkan Ibu dan keluarga untuk bisa bertahankan anaknya mengunakan NICU lebih lama disana. 

Sehingga alternatifnya harus dicari rumah sakit alternatif yang memberikan layanan NICU dengan biaya minim atau gratis, ya dalam artian pengunaan BPJS. Tidak bisa disangkal BPJS memang sangat memberikan bantuan yang sangat berharga bagi penguna layanan seperti sahabatku ini. 

Terkait pencarian rumah sakit alternatif, ada dua hal yang penting perlu diperhatikan yaitu apakah rumah sakit tersebut menerima BPJS dan yang kedua apakah menyediakan ambulan yang memiliki standard NICU. 

Maka, pencarian dimulai, dari mencari di google rumah sakit yang ada NICU nya sampai kontak teman lalu temannya lagi dan ketemannya lagi. Mencari NICU memang memompa jatung sekali, ingin cepat dapat NICU agar Nina semakin baik. Psikologi baik orang tua NINA, keluarga dan teman-teman menjadi kunci dalam pencarian. Google ternyata tidak terlalu update juga tentang list rumah sakit yang memiliki NICU dan menerima BPJS. 

Alternatifnya adalah mengkontak teman-teman, berbagi informasi melalui whatsupgroup ternyata efektif untuk membuka informasi seluas-luasnya. Infokan saja kebutuhan kita apa seperti "Butuh NICU" di rumah sakit yang menerima BPJS," zeeepp! dijamin dalam waktu 10 menit sudah ada orang yang kontak dan mengirimkan data. Pengalaman tersebut yang kami rasa ketika keputusan NINA harus pindah karena terbentur biaya yang mahal sewa NICU.

Hasil pencarian maka didapati bahwa rumah sakit Rumah Sakit Harapan Kita, punya 12 NICU, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (10), RS Fatmawati (3), dan RS Tarakan (12), dan RSUD Pasar Minggu, serta RS Mitra Keluarga Kalideres. Walau pemberitaan Tribun tahun 2013 yang mengatakan DKI Jakarta memiliki 143 NICU yang tersebar di seluruh Rumah Sakit di Jakarta, tapi tetap harus cek apakah kerjasama dengan BPJS dan memiliki NICU.

Oh ya harap dijuga diperhatikan banyak rumah-sakit yang mengklaim telah memiliki NICU, namun sesungguhnya belum memenuhi standar. Angka kematian dan kejadian neonatal di negara-negara berkembang hingga saat ini masih tinggi. Meski demikian, unit-unit dan layanan kesehatan, belum bisa berbuat banyak yang disebabkan upaya yang dilakukan selalu terganjal banyak kendala. Antara lain belum tersedianya infrastruktur dan peralatan yang memadai serta minimnya tenaga medis dengan latar belakang pendidikan khusus Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

Jadi bagi ibu-ibu dan bapak-bapak yang membutuhkan NICU jangan patah semangat, NICU tersebar di Jakarta, hanya butuh kesabaran untuk mencarinya dan tetap semangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun