Mohon tunggu...
Netty Yuli Saragih
Netty Yuli Saragih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Pendidikan Indonesia

Membaca Buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Penantian Tokoh Kakek dan Nenek dalam Drama "Kereta Kencana" Karya WS Rendraendra

21 Desember 2023   09:47 Diperbarui: 21 Desember 2023   09:57 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“apakah bulan sudah luput dari pandangan mata?” 

          Kutipan di atas menjelaskan tokoh Kakek menduga bahwa yang mengetuk pintu adalah kereta kencana yang akan menjemput mereka, tapi ternyata salah. Hari sudah larut, namun tiba-tiba ada suara ketukan pintu yang membuat keduanya tersadar. ternyata mereka kedatangan seorang tamu yang disebut paduka, dan masih ramai tamu lainnya datang, namun tidak berwujud. Pasangan ini terkejut dan menyambut tamu-tamu tersebut, tak lama tokoh Kakek memberikan pidatonya kepada tamu-tamu itu. Terdapat kutipan sebagai berikut.

“oh? Paduka Perdana Menteri ingin duduk dikursi goyang. Silakan yang mulia, ya silakan. (berhenti sejenak). Kami berdua mengucapkan terimakasih atas kunjungan paduka, yang berarti kehormatan bagi kami.” 

“kunjungan paduka membuat kami bangga dan mendapatkan diri kami” 

“oh ya, betul! Sebenarnya perdana menteri suka mengunjungi kami. Ya perdana menteri Inggris, India, dan juga Khaisar Jepang, presiden Amerika, presiden philipina dan sekretaris PBB pernah datang mengunjungi kami. Apa? Oh ya, mereka datang meminta nasehat saya, mengenai urusan pemerintah. Pengadilan liberalisme, ataupun perlucutan (Menjelaskan). Bagaimana? Tidak, tidak....saya tidak memberi nasehat, tak ada gunanya.... saya hanya memberi teka-teki saja...” 

“(MEMBUKA PINTU TAK ADA YANG NAMPAK), (NENEK DAN KAKEK SIBUK DENGAN PARA TAMU) Selamat datang Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya (ORANG_ORANG MENGAJAK BERSALAMAN). Nah itu istriku (SEOLAH-OLAH MENGAJAK TAMU UNTUK BERSALAMAN, NELAYANI PARA TAMU). Selamat datang, selamt malam, sayang atap rumah ini sudah hancur, perabot sudah habis. (ORANG TERUS DATANG DAN MENYALAMI, DAN ADA BEBERAPA ANAK KECIL). Selamat datang Tuan-tuan, Nyonya-nyonya, selamat datang manis, selamat datang sayang, selamat datang mansinyur kardinal, selamat datang senator, selamat datang jenderal, selamat datang kapten........” 

         Kutipan diatas menjelaskan adanya tokoh-tokoh yang tidak berwujud dan menjadi hiburan untuk menutupi kekosongan mereka karena tidak memiliki keturunan. Dari luar terdengar kembali ketukan pintu dan yang datang adalah penguasa cahaya yang mengatkan bahwa pasangan tua ini akan dijemput dengan kereta kencana dan meninggalkan anak-anank ini selamanya. Terdapat kutipan berikut.

“... dengarlah” 

“kereta” 

“kereta kencana” 

(TIBA-TIBA KEDUANYA MEMEGANG JANTUNGANYA DENGAN KESAKITAN, KAKEK MAJU DUA LANGKAH) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun