Mohon tunggu...
neti nurhayati
neti nurhayati Mohon Tunggu... Konsultan - Enterpreneur

Pengusaha dan aktivis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hijrah Membawa Berkah

14 Oktober 2019   21:45 Diperbarui: 14 Oktober 2019   21:59 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Akhir-akhir ini, fenomena arus hijrah dikalangan generasi  milenial, artis, para  pengusaha  dan X-BanK, Bergulir bak bola salju. Tak terbedung, dan terus membesar. Puluhan komunitas Hijrah mulai bermunculan, mulai yang  berlevel lokal hingga  nasional .

Para kaum milenial membuat komunitas dan menyelenggarakan Hijrah Fest untuk mempertahankan komitmen Hijrahnya.  Tercatat lebih dari 12 ribu para milenial menghadiri acara ini. Hijrah fest seolah  menjadi simbol  kebangkitan hijrah generasi milenial. Dan ini menjadi daya tarik bagi remaja muslim dan artis untuk mengenal lebih dalam Islam. Apalagi para artis mengambil alih tempat terdepan dalam aacara tsb, seperti Arie untung, Tengku wisnu, dan artis lainnya.

 Tentunya  acara mereka begitu  fenomenal, padahal banyak juga kaum emak, atau komunitas lain  yang sama-sama melakukan hijrah. Tentunya ini ada alasannya yaitu karena para artis ini adalah  public figure, apapun yang ditampilkan oleh mereka pasti berdampak luas . Paling tidak, bagi fans atau Follower mereka. Dan ini menjadi tren di semua kalangan, karena didukung perkembangan media sosial  yang  saat ini begitu pesat. Apalagi follower mereka yang jumlahnya ratusan ribu bahkan jutaan. Para pengusaha  dan  X--Bank  juga ingin menguatkan tekad hijrahnya dengan membuat komunitas X --Bank, dan ini menjadi 'Rumah' bagi para X Bankir ataupun  para pengusaha anti riba . 

Walaupun tujuan awal mereka hijrah adalah mungkin karena ikut-ikutan, karena ada teguran keras, atau karena melihat keluarga yang sudah hijrah itu lebih bahagia, tapi yang pasti mereka sudah berubah kearah yang yang lebih baik yaitu kembali ke fitrahnya. Mereka rindu pada Allah yang menciptakannya dan tentunya rindu pada  Islam  yang hanya dengan aturan ini maka hidupnya akan bahagia dan tentram. Karena ternyata walaupun mereka sudah bergelimang harta tapi masih ada kehampaan dan kekosongan  yang mereka rasakan. Dan dengan dorongan spiritual inilah  mereka mencoba mendekatkan diri  kepada Allah SWT. Mereka hijrah dalam hal  Menutup aurat, Ibadah ritual yang sering diabaikan, shalat berjamaah, anti riba,  menambah kesibukan dengan  hapalan Quran, menjauhi aqad bisnis yang  bathil, dsb. Mereka pun segera membebaskan diri, keluarga, dan bisnisnya  dari transaksi riba dimana karena riba ini mereka terjebak dalam utang berkepanjangan. Sehingga tidak ada kebahagian dalam keluarga dan  keberkahan  dalam bisnis.

Tentu saja banyak tantangan yang mereka hadapi dalam menjalani proses hijrah ini diantaranya adalah :

1.Godaan duniawi dan ujian ekonomi, mereka harus melawan arus dan seolah-olah dunia menolaknya.

2.Tantangan sosial mereka sering dikataka 'Sok Alim', 'Bunglon',  dan bullyan lainnya dari para hatter.  Dan tentu merekapun dijauhi dari lingkungannya.

3. Respon negatif  dari pihak yang  biasanya anti atau pengidap islamphobia dimana mereka  benci kepada  berbagai simbol, ekspresi keislaman, dan syiar islam. Dengan isu dan tudingan  seperti 'Islam Radikal', dsb.

Dan tentu ada pihak yang terancam atas hijrahnya mereka yaitu:

1.Kaum yang anti Radikal, dimana memang para milenial dan artis ini kerap didampingi oleh ustad yang dicap radikal. Mereka takut ini akan membawa ke arah pemahaman islam kaffah. 

2.Bagi Pengusung sistem Kapitalisme, Liberalisme- Sekularisme

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun