Mohon tunggu...
neti nurhayati
neti nurhayati Mohon Tunggu... Konsultan - Enterpreneur

Pengusaha dan aktivis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pesan Perjuangan dari Ayah

16 Juli 2019   16:19 Diperbarui: 16 Juli 2019   16:30 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengantar putri bungsuku ke sebuah pesatren kali ini sangat berbeda kesannya dalam hatiku. Karena tidak seperti kakak-kakaknya, aku titipkan menuntut ilmu di pesantren tahfidz Alquran. Pesantren yang aku pilihkan untuk putriku ini sebuah pesantren dari sebuah Ormas,dimana ada almarhum bapakku turut berjuang didalamnya. Seolah ada pesan didalamnya untukku dari Allah Swt, untuk dijadikan bahan tafakur bahwa aku masih ada PR besar,hutang kepada bapakku yang belum sempurna aku tunaikan yaitu pesan beliau kepadaku saat sungkem pada hari raya Idul Fitri terakhir ,beliau berbisik kepadaku "Istiqomahlah dalam dakwah dimasyarakat.."

Hapunten bapak, maafkan saya Pak belum menunaikan keinginan bapak. Aku berkhidmat dan kagum akan kegigihan bapak dalam jihad dan dakwah. Karena hari-harinya selain bekerja keras berdagang untuk menafkahi keluarga, beliau pun seorang mujahid fi sabilillah bagiku. Betapa tidak, dikampungku yang masih jahiliyah saat itu, tahun 1970an masih kental kemusyrikan dan adat istiadat dimasyarakat yang jauh dari Islam. Saat itu dengan keterbatasan yang ada bapak membangun masjid, dengan jamaah yang masih terbatas acapakali atap masjid kami dilempari pasir dan kerikil bila sedang berlangsung pengajian.

Alhamdulilllah seiring waktu dan atas izin Allah swt kini masjid itu menjadi masjid besar dan berkembang. Banyak jamaah dan murid-murid bersekolah di madrasah masjid kami. Bapak pula yang menanamkan kecintaan ku kepada agama ini. Hari-hari kami bila bertemu dan duduk santai tak lepas dari membicarakan seputar keislaman, dan acapkali bapak bertanya terkait kondisi negeri ini kepadaku, bagaimana mensikapinya. 

Kekagumanku kepada bapak yang memicu semangatku untuk istiqamah mencintai agama yang sempurna ini. Namun belum sempurna aku laksanakan dakwah seperti harapan bapakku, aku terhanyutkan oleh permasalahan pribadi. Akhirnya aku sadari makin aku fokus dalam urusan pribadi, makin minim fokusku kepada urusan cintaku kepada Islam. 

Allah Swt berfirman "siapa yang menolong agama Alloh maka akan dikuatkan kedudukannya dimuka bumi"...

Pantas saja aku rasakan kelemahan dalam kehidupan ini, karena aku tinggalkan panggilan agung dari Allah Swt yaitu bersungguh-sungguh dalam menolong agama Allah dengan berada dalam barisan mereka yang mulia yaitu para mujahidin para hamlu dakwah fisabilillaah. Semoga Allah Swt mampukan aku dalam sisa usiaku dan sisa kekuatan yang ada untuk bersegera menuju ampunan dan syurga Allah Swt. Aamiin YRA.

By. Aisyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun